Festival Thong-Thong Lek akan digelar berbeda dari sebelumnya

REMBANG - Festival Thong-Thong Lek, akan kembali digelar oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang. Namun pelaksanaannya akan digelar secara berbeda dibanding tahun-tahun sebelumnya.
Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, mengatakan rute festival kesenian tradidional itu dimulai dari Teras Kota sampai di Stadion Kridha Rembang. Posisi panggung kehormatan ditempatkan berada di Perempatan Jaeni.
"Rutenya memang agak pendek. Tidak seperti biasanya," imbuhnya.
Ia menambahkan Festival Thong-Thong Lek dengan pentas di panggung yang dimulai sejak 2022, karena masih adanya pandemi corona. Sehingga pada 2025 ini, festival dikembalikan seperti sebelum adanya pandemi.
Wakil Bupati mengungkapkan dalam upaya menjaga keamanan dan ketertiban peserta dilarang menggunakan truk, dengan batasan maksimal tiga unit kendaraan berukuran L300. Selain itu, peserta juga dilarang mengonsumsi minuman keras dan obat terlarang serta wajib menandatangani surat pernyataan kepatuhan terhadap aturan yang telah ditetapkan.
Kegiatan festival menurut Wakil Bupati akan dilakukan secara keliling dengan sistem penilaian langsung oleh juri sepanjang perjalanan peserta, mulai dari garis start hingga garis finish.
"Kita kembalikan ke keliling. Tapi cuman keliling thok. Satu malam," tuturnya.
Pria yang biasa disapa Gus Hanies itu menerangkan pelaksanaan festival direncanakan berlangsung pada 26 atau 28 Maret 2025, dengan durasi acara dari pukul 21.00 hingga sekitar 01.00 WIB. Panitia membatasi jumlah peserta maksimal 25 kelompok.
Sementara itu, Bupati Rembang, Harno, menjelaskan banyak masyarakat yang menginginkan festival ini kembali ke format aslinya, yakni berkeliling dari satu titik ke titik lainnya. Dengan berakhirnya pandemi, Pemkab Rembang memutuskan untuk memenuhi permintaan tersebut agar festival dapat kembali menghibur warga.
“Festival ini akan kami gelar dengan berjalan (keliling), tetapi tetap dalam nuansa tradisional. Biar seni tradisional bisa hidup lagi. Semua aturan teknis nanti akan diatur oleh dinas terkait. Karena ini adalah tradisi, maka saya ingin menghidupkan kembali kesenian di Rembang,” bebernya.
Bupati berharap agar semuanya saling menjaga keamanan serta ketertiban selama acara berlangsung agar event ini bisa dinikmati bersama-sama tanpa ada hal-hal yang mengganggunya.(Masudi/CBFM)