Pasar Hewan di Rembang akan dibuka

REMBANG - Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, akan merekomendasikan pembukaan Pasar Hewan di Rembang. Setelah sempat ditutup 2 pekan karena adanya penemuan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).
Kepala Dintanpan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto mengatakan dibukanya kembali Pasar Hewan Pamotan dan Pasar Hewan Kragan karena kasus PMK di Rembang sudah mulai melandai.
"Alhamdulillah laporan per hari ini, PMK sudah mulai melandai. Laporan-laporan kesakitan maupun kematian menurun drastis," imbuhnya.
Ia menambahkan setelah dibukanya Pasar Hewan, pihaknya tetap melakukan pengawasan kepada peternak maupun pedagang di Pasar Hewan agar kasus PMK bisa terkendali.
Agus mengungkapkan dengan ditutupnya Pasar Hewan mulai 4 hingga 18 Februari sangat berdampak sekali. Pasalnya, lalu lintas hewan turun drastis. Terlebih yang dari luar kota yang berpotensi PMK bisa dicegah.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Dindagkop dan UKM) Kabupaten Rembang, Muhammad Mahfudz mengatakan dengan adanya penutupan itu sangat berdampak ke Pendapatan Asli Daerah (PAD).
"PAD ada pengaruh penurunan pendapatan. Asumsinya 1 kali Pasar Pamotan sekitar Rp 500 ribu. Plus minus sekitar itu potensi pendapatan yang tidak kita terima," ujarnya.
Mahfudz menyebutkan dampak lain dengan adanya penutupan pasar hewan juga dirasakan pedagang UKM dan pedagang sapi lokal yang biasa jual beli sapi di sana.(Masudi/CBFM)