Indonesia menempati urutan ke-2 kasus TBC di dunia

REMBANG - Saat ini Indonesia menempati peringkat kedua di dunia setelah negara India dengan estimasi kasus TBC baru sebanyak 1.060.000 kasus dengan kematian mencapai 134.000 per tahun, angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rembang, Darmono, saat kick off program eliminasi TBC komunitas Kabupaten Rembang tahun 2025, di CM Cafe Rembang, Kamis (13/2) mengatakan Indonesia menempati peringkat kedua kasus TBC terbanyak sedunia setelah Hindia. Setelah sebelumnya Indonesia menempati urutan ke-3 dengan penduduk yang terserang TBC.
"Dulunya kita menempati urutan ke-3 setelah Hindia dan China. Namun China menurun, kita menempati urutan ke-2," imbuhnya.
Ia mengambahkan setiap instansi pemerintahan memiliki tanggung jawab dalam menanggulangi penyakit TBC. Hal ini sesuai dengan perpres no 67 tahun 2021.
Penularan TBC menurut Darmono bisa diantisipasi dari keluarga dan tetangga. Pengobatan TBC selama 6 bulan tidak boleh terputus. Bila tidak diobati maka dalam jangka waktu 5 tahun 50% akan meninggal dan 20% akan menjadi kasus kronis yang tetap menular. TBC biasanya menyerang anak-anak dan orang tua.
Ketua Yayasan Mentari Sehat Indonesia, Supriyanto menerangkan yayasan miliknya sudah lama berkerjasama dengan Dinkes Rembang sejak 2018.
"Dulu Rembang sudah ada TBC Komunitas. Di tahun 2018. Kurang lebih hanya 2 tahun. Karena ada pengurangan daerah. Kemudian 2025 ini, 4 kabupaten yang belum tergarap diintervensi kembali," bebernya.
Supriyanto menjelaskan kegiatan yang didukung global fund ini dapat berjalan sampai eliminasi TBC 2030.
Setelah adanya kick off menurut Supriyanto ada pelatihan kader kesehatan, monitoring evaluasi kader.(Masudi/CBFM)