Genjot realisasi PAD, BPPKAD turun gunung

REMBANG - Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) tahun 2024, memasuki bulan Oktober, telah mencapai 75% dari target. Badan Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPPKAD) Kabupaten Rembang, mulai turun gunung ke desa-desa.
Kepala BPPKAD Kabupaten Rembang, Fery Sumardi mengatakan dilaksanakannya kegiatan turun gunung itu dalam rangka intensifikasi PBB.
"Kita lakukan di awal-awal langsung ke kecamatan. Sekarang langsung ke desa-desa" imbuhnya.
Ia menambahkan jika dulunya penyetoran PBB dibatasi paling lambat sampai Bulan September, sehingga yang terlambat di atas September, diberi denda. Namun saat ini sampai akhir tahun. Harapannya bisa memberikan waktu bagi wajib pajak untuk membayar.
Di samping itu pihaknya mempermudah pelayanan pembayaran pajak secara online melalui aplikasi QRIS, Bima Mobil dan EDC.
Fery mengungkapkan bagi desa yang telah lunas PBB, pihaknya telah mengapresiasi dengan memberikan hadiah.
"Teman-teman telah mengidentifikasi. Tetapi banyak desa yang telah lunas. Kemarin langsung kita beri hadiah" ujarnya.
Selain itu pihaknya juga memberikan dana bagi hasil kepada desa yang pembayarannya telah mencapai 85% dari pagu.
Kecamatan yang mendapat predikat kecamatan lunas PBB 2024 menurut Fery belum ada. Pasalnya, rata-rata baru mencapai 90%. Utamanya daerah kecil, seperti Kecamatan Sluke, Pancur. Sedangkan Sumber biasanya menjelang jatuh tempo lunasi.
Berdasarkan data BPPKAD jumlah wajib di kota garam ada 400 ribuan bidang tanah bumi / bangunan.(Masudi/CBFM)