Masyarakat Kecamatan Pancur menginginkan pendirian pasar dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di wilayahnya. Hal itu disampaikan oleh Camat Pancur, Sukisno, dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Kecamatan, di Pendapa Kecamatan setempat, hari Selasa (22/2).
Sukisno mengatakan dengan adanya pasar tradisional di bawah binaan Pemerintah Kabupaten Rembang, diharapkan kecamatan Pancur bisa berkembang lebih pesat dan masyarakatnya lebih sejahtera.
“Tempatnya sudah ada di Pertelon Wuwur,” imbuhnya.
Sukisno menambahkan pihaknya juga berkeinginan mempunyai SMK karena ketika upacara peringatan Hari Ulang Tahun kemerdekaan Republik Indonesia, petugas dari pelajar Sekolah Menengah Pertama.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah dari Daerah Pemilihan Lasem Pancur, Puji Santoso membenarkan dengan adanya dua kekurangan itu, Kecamatan Pancur statusnya seperti desa. Karena tidak ada aktifitas ekonomi di pinggir jalan sehingga berbeda dengan Lasem dan Pamotan.
Usulan Realistis dan Prioritas
Wakil Bupati Rembang, Mochammad Hanies Cholil Barro’ berharap agar usulan yang diajukan benar-benar usulan dalam Musrenbang merupakan usulan yang realistis dan sesuai kebutuhan masyarakat.
“Sesuai kebutuhan ini harus digarisbawahi, bukan keinginan. Harus bisa membedakan kebutuhan dan keinginan. Kalau cuma pengin punya pasar. Kalau pengin punya sekolah. Butuh nggak?” tuturnya.
Gus Hanies menjelaskan di dalam kegiatan musrenbangcam, selain usulan harus sesuai kebutuhan juga harus melihat situasi dan kondisi terkini. Keputusan Musrenbang harus bisa menentukan prioritas yang utama karena masih harus menghadapi situasi pandemi.(Dari Pancur Masudi melaporkan)
