Warga Meteseh Gunakan Bio Gas Untuk Kebutuhan Rumah Tangga

Bio gas bisa dimanfaatkan sebagai alternatif bahan bakar di rumah pengganti gas LPG yang biasa digunakan untuk memasak. Selain lebih ekonomis, pemanfaatan kotoran sapi menjadi bio gas cukup memberikan keamanan ketimbang gas LPG.

Hal itu yang selama ini dirasakan oleh Zulaikah warga Desa Meteseh Kecamatan Kaliori. Sehari hari dirinya memasak menggunakan bio gas dari kotoran sapi yang diciptakan oleh Kelompok Tani Ternak Subur Desa Meteseh.

Dirinya mengaku telah menggunakan bio gas selama 10 tahun. Menurutnya pemanfaatan bio gas sangat membantu kondisi ekonomi di keluarganya.

“Ya sangat berguna sekali, ini irit tidak usah beli-beli, terus tidak takut meledak, ” kata dia.

Dari segi kualitas, lanjut dia, biogas dari kotoran sapi tidak kalah dengan gas LPG. Api yang dihasilkan dari bio gas juga berwarna biru.

Meski memiliki banyak keunggulan, bio gas juga tetap memiliki kekurangan. Dikarenakan tidak ada penyaring seperti gas LPG, kotoran dari bio gas kerap mengendap pada selang penyalur gas.

“Kalau perawatannya harus sering dibersihkan, karena ada debu-debunya itu. Kalau gas LPG kan sudah disaring, kalau ini belum. Membersihkannya satu Minggu sekali,” ucapnya.

Di Desa Meteseh ada 10 rumah lebih yang menggunakan bio gas. Dirinya berharap, warga lainnya juga mengikuti jejaknya agar kebutuhan ekonomi masing-masing keluarga bisa ditekan.
(Dari Kaliori, Rendi melaporkan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *