Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo meminta warga Desa Meteseh, Kecamatan Kaliori, yang mendapat bantuan bedah rumah tidak layak huni (RTLH) namun belum dikerjakan untuk menemui dirinya secara langsung.

Hal itu disampaikan Ganjar saat mengunjungi salah satu warga yang selesai mendapat bantuan bedah rumah di Dukuh Kunir, Desa Glebeg, Kecamatan Sulang, baru-baru ini.

Gubernur Ganjar meminta data warga Desa Meteseh yang mendapatkan bantuan namun belum dikerjakan untuk diserahkan kepada dirinya. Sebagai Gubernur dirinya merasa tanggung jawab untuk menindak lanjuti sesegera mungkin terkait bantuan RTLH.

“Yang mana itu, sampean kalau punya datanya kasih saya saja. Orangnya suruh menemui saya, kalau bisa hari ini. Jadi yang mana yang belum dibangun kasih ke saya,” ucapnya.

Sementara itu, salah seorang warga Desa Meteseh, Arif Sunardi (46) menyampaikan dirinya merupakan salah satu warga yang mendapat bantuan bedah rumah pada Desember 2019 lalu. Namun selama kurang lebih 4 tahun, tidak ada kejelasan terkait program tersebut.

Sejauh ini dirinya belum pernah mempertanyakan terkait kelanjutan program bantuan bedah rumah itu. Sebab, sebagai rakyat kecil Sunardi merasa tidak memiliki wewenang untuk mempertanyakan bantuan yang diterimanya.

Dirinya sempat memaklumi tertundanya bantuan bedah rumah karena adanya pandemi Covid-19. Namun setelah wabah tersebut menghilang, ternyata tetap tidak ada tindak lanjut dari program tersebut.

“Dulu pertama kali peletakan batu pertama oleh Pak Ganjar waktu ke sini. Cuma setelah itu tidak ada tindak lanjut sampai saat ini. Kalau bisa ya ditepati janjinya, jangan cuma di PHP. Dikasih janji-janji manis habis itu tidak ada kejelasan,” terangnya.

Untuk diketahui, penyaluran bantuan rehab RTLH secara seremonial dilaksanakan saat Desa Meteseh, Kecamatan Kaliori, menjadi tuan rumah peringatan Hari Kesetiakawanan Nasional (HKSN) tingkat Jateng 2019 lalu.

Desa Meteseh dipilih sebagai tuan rumah karena merupakan desa binaan dari Dinas Sosial Jateng dan rehabilitasi 50 unit RTLH untuk warga khususnya Desa Meteseh Kecamatan Kaliori berasal dari dana CSR Bank Jateng.

Bedah rumah tersebut menyasar sebanyak 50 unit dengan masing-masing mendapatkan alokasi sebesar Rp 15 juta. Sehingga total anggaran yang dikucurkan dari dana CSR Bank Jateng mencapai Rp 750 juta.

Secara seremonial, peletakan batu pertama dilakukan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di akhir 2019 lalu. Namun hingga tahun 2023 ini tak satupun RTLH yang dibiayai dari CSR Bank Jateng itu rampung dikerjakan.

Berdasarkan informasi yang didapat, hanya ada 1 dari 50 rumah yang sudah direhab. Rumah tersebut merupakan lokasi peletakan batu pertama yang dilakukan oleh Ganjar. Namun pembangunan rumah tersebut tidak menggunakan dana CSR Bank Jateng melainkan dana talangan Desa.(Dari Sulang Rendy melaporkan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Gus Wabup : Rembang Jadi Etalase NU

Wakil Bupati Rembang H M Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) meminta kader…

Wabup Minta Sekretariat DPRD Optimalkan Publikasi Kerja Anggota Dewan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang mempunyai tugas besar untuk mengatasi…

Drupoh, Tradisi Unik Saat Panen Duku Woro

Desa Woro Kecamatan Kragan terkenal dengan buah dukunya atau masyarakat biasa menyebutnya…

Gus Hanies: Bangunan Gedung Harus Ramah Difabel

Pemerintah Kabupaten Rembang berupaya membuat akses ramah difabel saat membangun gedung. Hal…