Salah satu kompetensi yang harus dimiliki setiap guru adalah kompetensi sosial, yakni kemampuan mengelola hubungan kemasyarakatan yang membutuhkan berbagai keterampilan, kecakapan dan kapasitas dalam menyelesaikan masalah sosial seperti kekerasan terhadap kekerasan terhadap anak.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati Rembang, Mochammad Hanies Cholil Barro’ dalam sambutannya saat upacara peringatan hari guru nasional ke-77 di halaman Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Kaliori, Jumat (25/11).
Laki-laki yang akrab disapa Gus Hanies itu mengatakan seiring dengan dinamika zaman, tugas guru tidak hanya mengajar di dalam kelas. Namun juga harus hadir di tengah-tengah masyarakat untuk memberikan pelajaran.
“Saya minta kepada panjenengan semua untuk bisa terlibat mengatasi problem-problem sosial seperti kekerasan terhadap anak. Guru tidak harus bertemu anak-anak di dalam sekolah atau di dalam kelas, tapi juga bisa di luar sekolah. Prioritaskan pengasuhan anak, berikan konseling,” ujarnya.
Lebih lanjut Gus hanies menerangkan, Pemkab Rembang masih berkomitmen untuk menjadikan pendidikan sebagai prioritas utama pembangunan. Melalui kebijakan rekrutmen ASN, PPPK, peningkatan kesejahteraan, maupun dukungan sarana prasarana Pendidikan.
“Guru dan PGRI dalam hal ini selalu menjadi mitra kerja yang strategis bagi pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejak kelahirannya pada 25 November 1945, guru dan PGRI berikut pemerintah selalu saling dukung. Guru selalu meningkatkan kompetensi dan pemerintah terus memberi perhatian kepada guru,” bebernya.
Dengan komitmen tersebut, Gus Hanies berpesan para guru bisa beradaptasi dengan perkembangan zaman yang serba digitalisasi. Utamanya penerapan model pembelajaran secara digital yang wajib dikuasai para guru.(Dari Kaliori Rendy Teguh Wibowo melaporkan)