Wakil Bupati Rembang, Mochammad Hanies Cholil Barro’, meminta kepada petani untuk membangkitkan gairah bertani kopi. Hal itu disampaikannya dalam kegiatan pelatihan komoditas perkebunan, di Aula Gedung Grha Agria Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Rembang, hari Kamis (17/3).
Gus Hanies mengatakan komoditas kopi di Rembang cukup lumayan dan produksinya tidak kecil. Namun komoditas kopi perlu digiatkan lagi karena kebutuhan kopi warga Rembang cukup tinggi.
“Kita di Rembang, ngopi tidak cukup sekali. Minimal 2 kali. Pagi dan sore,” Tambahnya.
Gus Hanies berharap daya saing harus dipacu. Karena kita hidup di tengah gempuran bisnis online. Sehingga jika masih menyajikan kopi secara tradisional akan ditinggalkan penikmat kopi.
Hal itu seperti yang dilakukan oleh narasumber, Rinto dalam melakukan pengembangan sistem dalam enam tahun. Untuk menyajikan sistem yang lebih menarik sehingga petani tertarik untuk menanam kopi di Kaliangkrik.
Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto menerangkan diselenggarakannya pelatihan karena konsumsi kopi di Rembang menjadi kebutuhan pokok namun belum diimbangi dengan komoditas kopi secara maksimal.
“Hampir semua di wilayah Rembang, konsumsi kopi kita sangat tinggi. Satu sisi kita juga punya agroklimat cocok untuk kopi namun produksinya belum mampu memenuhi kebutuhan lokal,” Imbuhnya.
Agus Iwan Haswanto mengungkapkan kegiatan ini diinisiasi oleh Komandan Kodim 0720/Rembang, Letkol. Kav. Donan Wahyu Sejati.
Agus Iwan menyebutkan luas area kopi di Rembang sebanyak 200 hektar dengan usia tanam di atas 200 tahun. Secara umum budidayanya masih konvensional berada di tegakan tanaman lain. Sehingga mengakibatkan produksinya masih dalam skala belum optimal.
Agus Iwan menjelaskan kegiatan ini diikuti oleh kepala desa dan penggiat kopi dari kota garam. Dengan pemateri dari pegiat kopi dari Kabupaten Magelang.(Dari Rembang Masudi melaporkan)
