REMBANG – Kasus penyakit “Lumpy Skin Disease” (LSD) yang menyebabkan banyak benjolan, menyerang ternak sapi di beberapa wilayah Kabupaten Rembang. Padahal penanganan kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap sapi di Rembang hingga saat ini masih belum terselesaikan.
Kepala Dinas pertanian dan pangan (Dintanpan) Rembang, Agus Iwan Haswanto, menyebutkan penyakit LSD sudah menjangkit sedikitnya 50 ternak sapi di Kota Garam. Jumlah kasus LSD tersebut tersebar di 8 Kecamatan.
Meski demikian, angka kasus LSD di Pantura Timur Jawa Tengah itu menurutnya masih tergolong rendah. Jika dibandingkan daerah lain yang sudah mencapai ribuan kasus.
“Alhamdulillah penambahannya tidak terlalu tinggi. Beberapa wilayah bahkan sudah sampai tembus seribu ternak,” imbuhnya
Dirinya mengaku sudah mengambil langkah baik pencegahan maupun penanganan terhadap penyakit sapi tersebut. Dijadwalkan pada akhir bulan Februari vaksin terhadap penyakit LSD tiba di Rembang.
“Nanti jika sudah tiba akan segera kami lakukan vaksinasi,” pungkasnya
Untuk diketahui, penyakit kulit pada sapi ini disebabkan oleh gigitan lalat penghisap darah. Biasanya lalat ini berukuran besar. Sapi yang terserang akan muncul kutil di sekujur tubuh. Kutil ini bisa pecah kemudian menjadi Korang.
Dampak dari serangan lalat tersebut, lanjut dia, biasanya nafsu makan sapi menjadi menurun dan disertai demam. Badan sapi menjadi kurus, serta tampilan pada kulit sampai menjadi tidak menarik sehingga harga jual menjadi turun.(Dari Rembang Rendy Teguh Wibowo melaporkan)