Usaha Pembuatan Miniatur Truk Beromset Puluhan Juta

Berawal dari iseng membuat miniatur truk oleng di masa pandemi Covid-19, Tedi Qurniawan tak menyangka bisa menjadi ladang bisnis. Dalam satu bulan warga Desa Waru Kecamatan Rembang itu meraup omset hingga puluhan juta rupiah per bulan.

Tedi menceritakan, awal mula ide membuat miniatur truk ketika dirinya melihat anak-anak disekitar rumahnya yang bermain mainan truk. Berbekal ilmu sebagai tukang kayu dirinya kemudian mencoba untuk membuat miniatur truk.

Dia membeberkan, keahliannya dalam membuat miniatur truk dipelajarinya secara otodidak. Awal pembuatan dia hanya menghasilkan miniatur truk berukuran kecil. Namun saat ini dia mampu membuat truk dengan ukuran yang terbilang jumbo.

“Untuk ukuran kabinnya saja 60 cm, kalau panjangnya 3 meteran. Membuat ini sudah jalan sekitar 3 tahun, truk yang sudah diproduksi sekitar 10 truk,” kata dia.

Bahan yang dibutuhkan untuk membuat miniatur truk hanya dari kayu dan besi untuk membuat rangkanya. Untuk membuat 1 buah truk, dibutuhkan waktu paling sedikit 2 bulan. Tergantung dari detail yang diinginkan oleh pemesan.

Tedi menyebutkan, jika harga truk full set dengan kelengkapan audio dibandrol dengan harga Rp. 25 jutaan. Tergantung dari model dan besar kecilnya audio yang diminta pemesan.

Dirinya mengaku saat ini pemesan truk buatannya mengalami peningkatan. Bahkan dirinya sempat menolak pesanan dikarenakan lama waktu pembuatan dan masih banyak yang sedang mengantri.

“Saat ini meningkat, ini sudah ada 3 pemesan dari luar kota. Ini ada ppemesan dari Rembang sendiri, terus dari Pati, dan dari Jepara juga ada,” ucapnya.

Dirinya menambahkan, rata-rata pemesan berasal dari kalangan orang dewasa yang hobi dengan audio. Apalagi jika digabungkan dengan miniatur truk, seolah-olah seperti acara karnaval yang menambah keunikan hasil karyanya.(Ren) 1421

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *