LASEM – Untuk mengurai kemacetan di Kota Pusaka Lasem, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, akan membangun jalur lingkar di Kecamatan Lasem. Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, dalam kegiatan Musyawarah Perencanaan Pembangunan, di Pendapa Kecamatan Lasem, baru-baru ini.
Bupati mengatakan dibangunnya Jalan Lingkar Lasem di Desa Gedongmulyo dan Desa Dasun, harapannya agar kendaraan besar seperti truk tidak masuk ke dalam Kota Lasem.
“Pak Kades Gedongmulyo, kemarin sudah menyampaikan ada tanah yang cukup signifikan untuk fasilitas jalan lingkar dan desa siap untuk melepas dengan ganti untung,” imbuhnya.
Pihaknya sudah koordinasi dengan Camat Lasem supaya secepatnya menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang melibatkan pemangku kebijakan pusat sampai desa.
Dengan adanya jalur lingkar itu menurut Bupati sebagai alternatif jalan lingkar Kaliori sampai Lasem yang perlu dihitung ulang.
Hafidz mengungkapkan pemkab telah berupaya supaya Kota Pusaka Lasem, bisa berjalan tertib mulai pedagangnya, pemanfaatan jalan, lingkungan dan lain sebagainya, Pemkab Rembang telah membentuk badan pengelola.
“Kota pusaka sudah kelihatan, meskipun belum sempurna. Tetapi, saya pastikan bahwa ini dikelola oleh badan pengelola yang melibatkan dinas / instansi dan masyarakat. Ini yang akan kita gulirkan SKnya nanti,” ujarnya.
Pejabat asal Pamotan itu menyebutkan tugas dari Badan Pengelola yaitu menyempurnakan fasilitas-fasilitas terkait Kota Pusaka salah satunya menyediakan tempat parkir bagi pengunjung. Mengingat situs kota pusaka belum ada tempat parkirnya.
Orang nomor satu di Rembang itu menerangkan saat ini di Masjid Lasem sangat luar biasa pengunjungnya. Sehingga dimungkinkan akan bertambah ramai, jika Jalan Pantura Batangan, Kabupaten Pati sudah tidak macet. Pasalnya, dengan adanya kemacetan di perbatasan Rembang – Pati itu, juga mempengaruhi tingkat kunjungan wisata di kota garam.(Masudi/CBFM)