PAMOTAN – Tim Pendamping Keluarga (TPK) menjadi garda terdepan penanganan stunting di Indonesia. Hal itu disampaikan oleh perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Jawa Tengah, Wiwit Imbarwati, saat pembukaan orientasi TPK, di Pendapa Kecamatan Pamotan, Hari Kamis (8/9).
Wiwit Imbarwati mengatakan TPK sebagai kepanjangan tangan BKKBN penanganan stunting nasional khususnya di Kabupaten Rembang agar angkanya turun sebanyak 14 persen di tahun 2024 nanti.
“BKKBN pada tahun 2021 ditunjuk untuk koordinator percepatan stunting dan aplikasinya pembentukan TPK. Stunting di Kabupaten Rembang itu masih 14,8%. Mudah-mudahan setelah dibentuk TPK ini, bisa turun sesuai harapan Bapak Presiden di tahun 2024 sebanyak 14%,” Imbuhnya.
Wiwit Imbarwati menilai penanganan percepatan stunting di Kabupaten Rembang yang semula di tahun 2021 sebanyak 18 persen turun menjadi 14,8 persen tidak lepas dari dukungan semua pihak. Karena semua instansi selalu bicara tentang penanganan stunting.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Tim Percepatan Penanganan Stunting Kabupaten Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ bahwa TPK merupakan ibaratnya prajurit di barisan depan sedangkan pemerintah Kabupaten sebagai panglima perangnya dalam mengatasi stunting.
“Ibarat kalau kita sedang perang, panjenengan semua ini pasukan andalan kami. Jadi, kalau Pak Camat, saya, ibu-ibu dari DinsosPPKB dan DKK cuma ahli strategi saja. Nanti pasukan andalannya panjenengan semua,” Tuturnya.
Wakil Bupati menegaskan TPK mempunyai tugas berat untuk melawan stunting dengan senjatanya berupa komunikasi sampai ke tingkat kelompok terkecil yaitu keluarga. Pasalnya, bisa menyampaikan informasi dan pendampingan keluarga sasaran stunting.
Dibanding Pak Camat kalau menemui sasaran penanganan stunting baik calon pengantin, ibu hamil maupun bayi di bawah dua tahun langsung dikenal oleh sasaran. Tetapi TPK akan lebih mudah dikenal karena berada di lingkungan yang sama.
Sementara itu Camat Pamotan, Mokhamad Sarmadi mengucapkan selamat bertugas kepada kader-kader TPK, pihaknya merasa yakin petugas yang ada akan bertindak profesional untuk menangani kasus stunting.(Masudi)