LASEM – TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) sengkuyung tahap I tahun anggaran 2023, di Desa Gedongmulyo, Kecamatan Lasem, dimulai. Hal itu disampaikan Bupati Rembang, Abdul Hafidz selaku inspektur upacara pembukaan TMMD, di lapangan desa setempat, Rabu (10/5).
Bupati mengatakan dipilihnya desa Gedongmulyo sebagai lokasi TMMD karena menjadi desa miskin tertinggi sesuai Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
“Karena kita mencari desa yang kemiskinannya tinggi, desa yang punya potensi untuk dimajukan secara ekonomi dan sosial,” imbuhnya.
Hafidz mengungkapkan potensi yang bisa dikembangkan di desa Gedongmulyo di antaranya nelayan, tambak garam dan tambak udang yang sangat luar biasa. Sehingga potensi itu akan terakomodir dengan adanya TMMD.
Dengan adanya penataan jalan melalui TMMD, Bupati berharap ada banyaknya kunjungan ke tempat wisata. Sehingga menambah penghasilan warga lokal. Hal itu sesuai dengan program percepatan kemandirian desa.
Komandan Distrik Militer (Dandim) 0720 / Rembang, Letkol Czi Parlindungan Simanjuntak menjelaskan anggaran kegiatan TMMD sharing antara Pemerintah Kabupaten Rembang dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dengan total anggaran senilai Rp. 334 juta rupiah.
“Anggaran kegiatan fisik senilai Rp. 253.320.000 dan kegiatan non fisik Rp. 81.450.000,” ujarnya.
Dandim menuturkan sasaran kegiatan fisik berupa pengaspalan jalan sepanjang 280 meter kali 3 meter dan talud jalan sepanjang 155 meter dengan anggaran Rp. 253 juta.
Kepala Desa Gedongmulyo, Budi Istanto menerangkan dengan adanya TMMD dirinya merasa senang karena bisa membuat ekonomi bisa berjalan lancar. Terlebih jalan itu menghubungkan 2 destinasi wisata yang dimiliki desa setempat.
“Di sini wisata pantai ada 2 yaitu Caruban dan Layur. Rencana saya nanti bisa bergabung jadi satu. Kami akan buatkan jalan di tepi pantai menuju Pantai Caruban,” bebernya.
Ia menyebutkan potensi yang dipunyai Pantai Layur banyak Usaha Mikro Kecil dan Menengah berupa pengasapan ikan, pengolahan ikan.(Masudi/CBFM)