KALIORI – Operasi bakti TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) tahap III tahun 2022, yang menyasar Desa Bogoharjo, Kecamatan Kaliori, pada hari Rabu (9/11), ditutup. Hal itu ditandai dengan pemukulan gong oleh Komandan Distrik Militer (Dandim) 0720/ Rembang, Letnan Kolonel Czi. Parlindungan Simanjuntak selaku inspektur upacara penutupan TMMD, di Lapangan yang berlokasi di Desa Bogoharjo, Kecamatan Kaliori.
Dandim mengatakan pengerjaan proyek TMMD yang dilakukan di Desa Bogoharjo itu terkendala ketika terjadi hujan di sore hari.
“Yang selama ini sering kita kerjakan sering hujan, pada sore hari. Dan kita maksimalkan pada pagi hari,” imbuhnya.
Parlindungan Simanjuntak menerangkan kegiatan fisik yang dibangun dalam TMMD berupa rabat beton dengan panjang 250 meter dengan lebar 2,5 meter, jalan makadam dengan panjang 450 meter kali 2,5 meter dan plat beton 3 unit.
Anggaran untuk mendukung TMMD menurut Dandim berasal dari sharing Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi sebanyak Rp. 228 juta dan APBD Kabupaten sebanyak Rp. 125 juta.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengungkapkan walaupun pengerasan jalan yang dilakukan melalui TMMD telah dilakukan 2 kali, namun belum sampai Dusun Ngumpleng Desa Gunungsari, sehingga pihaknya pada tahun 2023 nanti mengupayakan pengerasan sehingga ada kesinambungan.
“Pemerintah tentu akan meningkatkan pelayanannya kepada masyarakat. Tadi kan belum tuntas sampai titik akhir. Barangkali saya nanti tahun berikutnya akan kita sambung program-program reguler dari pemerintah,” ujarnya.
Bupati menjelaskan dengan adanya pembangunan jalan itu bisa memaksimalkan pelayanan kepada masyarakat. Karena jalan bersangkutan merupakan jalan akses bagi warga Kecamatan Kaliori yang ingin potong kompas apabila ke Rembang.
Sebelumnya, pada tahun 2018 lalu, melalui program TMMD membangun jalan berada di Dusun Borak hingga Dusun Kliteh. Sedangkan pada tahun ini membangun jalan penghubung Dusun Kliteh menuju Dusun Ngumpleng Desa Gunungsari. Saat ini, masih menyisakan 1 kilo meter jalan menuju Dusun Ngumpleng yang belum dikeraskan.(Masudi/CBFM)