REMBANG – Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Rembang menggelar halaqoh penguatan pemahaman agama islam bagi guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dan kader ulama di Kabupaten Rembang. Acara ini digelar pada Kamis (16/11/2023) di Aula gedung pusat layanan haji dan umrah terpadu (PLHUT) Kementerian Agama (Kemenag) Rembang.
Maraknya kasus kekerasan di dunia pendidikan menjadi salah satu alasan digelarnya acara tersebut. Dengan harapan angka kekerasan di dunia pendidikan dapat ditekan hingga nol persen.
Dalam kesempatan tersebut Pengasuh Ponpes Al Anwar 3 Sarang, KH Abdul Ghofur Maimoen (Gus Ghofur) dan Pegiat Pendidikan H. Hadi Purwaningsih. Sebagai narasumber.
Gus Ghofur mengatakan, untuk mencegah fenomena kekerasan tersebut, pengajar atau guru harus menerapkan pendidikan yang rahmah kepada siswa. Pendidikan yang rahmah ialah pendidikan yang mendidik dan ramah kepada siapapun.
“Pendidik harus menanamkan kepada siswa nilai-nilai Rahmah kepada semua makhluk, bahkan kepada hewan sekalipun,” kata Gus Ghofur. Sebagai contoh, kita tidak boleh memelihara hewan yang diyakinkan akan mati kalau kita pelihara. “Misalkan anak-anak memelihara keong yang diambil dari laut. Bisa dipastikan keong itu akan mati. Maka sebaiknya kita kembalikan keong tersebut ke habitat aslinya, yaitu laut,” kata Gus Ghofur.
Sedangkan Hadi Purwaningsih menyampaikan, seorang guru harus bisa menjadi teladan bagi siswanya. Baik akhlak maupun kedisiplinan.
Guru juga harus bisa menciptakan agar siswa merasa nyaman belajar di kelas. Dengan mengembangkan rasa empati kepada siswa dan tidak membiasakan memarahi siswa yang nakal.
“Biasakanlah mengendalikan diri untuk tidak berkata-kata yang menyakitkan siswa. Sebab itu akan diingat sampai nanti. Kita harus bisa memperhatikan kondisi dan kejiwaan siswa. Setiap anak memiliki watak yang berbeda, sehingga sikap kita juga harus berbeda kepada setiap anak,” kata Hadi.(Asmui/Msd/CBFM)