REMBANG – Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinnaker) Kabupaten Rembang menggelar pelatihan bagi sejumlah pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) wilayah setempat.

Pelatihan tersebut dilakukan sebagai bentuk penanggulangan dampak inflasi yang tengah menghantui dunia. Pelatihan berlangsung sejak tanggal 21 sampai dengan 26 November 2022.

Kepala Bidang Pembangunan Sumberdaya Industri Dinperinnaker Kabupaten Rembang, Susy Candrayani mengatakan ada tiga kategori pelatihan yang diberikan dibagi menjadi tiga kategori. Olahan kopi, kedelai dan olahan makanan.

“Dinas Perindustrian ini mendapatkan anggaran kegiatan penanggulangan dampak inflasi. Kami wujudkan dalam bentuk penguatan kapasitas pelaku UMKM yang terdampak. Kami berikan berupa pelatihan olahan kedelai, olahan kopi, dan olahan makanan,” jelasnya.

Setiap olahan diberikan alokasi waktu selama dua hari. Mulai belajar secara teori, kemudian dilanjutkan praktik secara langsung untuk mengolah dan mengemas produk yang sudah jadi.

Selain pelatihan, para peserta juga mendapatkan bantuan bahan makanan untuk diproduksi. Misal, peserta olahan makanan akan mendapatkan jatah tepung, minyak goreng dan gula. Begitupun peserta olahan kopi mendapatkan biji kopi mentah dan kedelai juga mendapatkan bantuan sesuai dengan yang diolah.

“Untuk olahan kedelai peserta 60 orang, olahan kopi peserta 30 orang, olahan makanan peserta 90 orang. Setelah mereka rampung pelatihan kita berikan bahan untuk produksi. Kalau olahan makan kita kasih tepung minyak dan gula, untuk usaha kopi kita beri kopi, dan usaha kedelai kita kasih kedelai ,”tambahnya.

UMKM yang dilibatkan adalah usaha industri kecil dengan modal di bawah Rp. 25 juta, terdampak inflasi dan benar-benar memiliki usaha, serta melakukan produksi secara berkala.

“Kita minta kecamatan yang mengirimkan peserta. Jadi tetap berikan kuota sesuai kuota kita. Kita milih pelaku usaha industri kecil yang modalnya di bawah Rp 25 juta. Memiliki produksi yang berkelanjutan,” bebernya.

Inflasi belakangan ini menjadi headline pemberitaan media tidak hanya di dalam negeri, melainkan juga di dunia. Sejumlah negara mengalami inflasi yang menjulang tinggi.

Laman Kementerian Keuangan menyebut, penyebab inflasi dipengaruhi beberapa faktor. Mulai dari permintaan yang tinggi terhadap suatu barang atau jasa sehingga membuat harga barang atau jasa tersebut mengalami kenaikan.

Dampak inflasi secara keseluruhan tentu tidak bisa dianggap sepele. Inflasi yang tinggi bisa menyebabkan pendapatan riil masyarakat terus tergerus, karena harga barang yang semakin mahal, sehingga standar hidup mereka juga akan semakin turun. Situasi ini akan membuat masyarakat yang sudah tergolong miskin, menjadi makin miskin. (Asmui/Msd)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Menuju perijinan berbasis desa, DPMPTSP lakukan sosialisasi

REMBANG – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten…

Perang sound system, meriahkan karnaval Kampung Pancasila Kuangsan

KALIORI – Masyarakat Desa Kuangsan, Kecamatan Kaliori, Senin (5/6), melaksanakan puncak kegiatan…

2023 targetkan sasar penataan 3.000 RTLH

REMBANG – Bupati Rembang, Abdul Hafidz, targetkan 3.000 dari 6.000 Rumah Tidak…