Sampah menjadi salah satu permasalahan yang tidak ada habisnya di Indonesia termasuk di Kabupaten Rembang. Berbagai upaya terus dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, salah satunya dengan menggenccarkan program Rembang Menjemput Sampah (Rempah).
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Sampah DLH Kabupaten Rembang, Wahyudi Setiyanto
tahap awal program ini sudah diujicoba dua kali pada malam hari. Sasaran Rempah ini khusus PKL-PKL yang ada di pinggir jalan protokol kota.
“Rempah ini dilaksanakan malam hari, kita jemput, kita ambil sampah-sampah di PKL. Sekalian mengedukasi agar pedagang tidak membuang sampah di pinggir jalan,” jelasnya.
Yudi menambahkan untuk mendukung Rempah sementara ini DLH mengerahkan 1 unit armada pick up yang sudah dimodifikasi dengan 5 petugas. Mereka mulai menyisir PKL-PKL di jalan protokol sekitar pukul 19.00 WIB sampai selesai.
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan penjemputan sampah seperti Rempah sebenarnya sudah berjalan, namun pagi sampai sore hari. Ada tiga kali pengambilan sampah.
“Kita lakukan inovasi dengan penjemputan pelanggan retribusi sehari tiga kali di Kota Rembang dan Lasem, Sarang, Kragan, Sedan, Pamotan (di jalan jalan protokol-red). Jam 6 sampai 9, jam 9 sampai jam 11, jam 2 siang sampai 4 sore, itu rutin, ” tuturnya.
Inovasi Rempah rencana ke depan akan mengambil sampah sudah dalam kondisi terpilah. Namun perlu proses dan waktu, dia optimis jika pedagang sudah teredukasi dan memahami pasti berhasil.
Layanan penjemputan sampah untuk PKL ini juga diharapkan dapat menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui retribusi sampah. Pasalnya, sesuai Peraturan Daerah (Perda) tahun 2011 target retribusi sampah per tahun mencapai Rp. 500 juta.(Dari Rembang Rendy Teguh Wibowo melaporkan)