Tambak bandeng di Desa Tunggulsari, Kecamatan Kaliori Kabupaten Rembang, terendam banjir yang terjadi sejak Selasa malam kemarin. Akibatnya, petani merugi ratusan juta rupiah.
Puluhan hektar tambak bandeng di Desa Tunggulsari, Kecamatan Kaliori, terendam akibat terkena dampak banjir yang terjadi sejak, Selasa malam (06/03). Akibatnya, petani merugi puluhan juta rupiah. Karena bandeng tersapu ke sungai yang bermuara langsung ke laut.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Rembang Sofyan Cholid Rabu pagi (09/03) menjelaskan, pihaknya sudah turun langsung ke Desa Tunggulsari untuk memantau kondisi banjir yang menggenangi ratusan rumah dan merendam puluhan hektar tambak udang.
Dari jumlah 20 hektar tambak bandeng, kerugian yang ditimbulkan tidak begitu banyak. Yakni sekitar Rp 75 juta rupiah secara keseluruhan dari total kerugian yang dialami semua petambak bandeng.
“Hanya secara umum di Desa Tunggulsari Kaliori seluas 20 hektar dan tafsiran kerugian Rp 75 juta,” jelasnya melalui saluran telepon.
Menurut Cholid bandeng yang tersapu banjir usianya belum siap panen. Selain itu, petani langsung berusaha menutup tambak dengan jaring agar ikan tidak semuanya keluar.
“Lagi pula bandeng di daerah tersebut itu sampingan jadi buka petani yang besar menggunakan kincir itu tidak. Terus ikannya masih kecil jadi kerugian gak begitu banyak,” pungkasnya.
Sementara itu Kasdi salah seorang petambak bandeng mengaku masih was-was jika nanti masih ada banjir susulan. Karena, Rabu malam masih ada kiriman air dari wilayah selatan.
Pihak Dinlutkan menyatakan, Kabupaten Rembang merupakan lintasan banjir. Sehingga air akan cepat berangsur-angsur surut. (Asmui)
