Tradisi tahunan Syawalan dipastikan kembali di gelar pada tahun ini. Bahkan, Pemkab Rembang melalui Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata (Dinbudpar) beberapa waktu lalu telah membuka pendaftaran pedagang yang ingin berpartisipasi pada acara syawalan.
Syawalan biasanya digelar setelah hari raya Idul Fitri di kompleks Taman Rekreasi Pantai (TRP) Kartini. Lokasi ini bakal dipenuhi dengan pedagang dari berbagai daerah yang membuka lapak.
Pemkab Rembang sangat bergairah menyambut momen syawalan tersebut. Sebab, melalui syawalan ini bisa mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.
Baru-baru ini Pemkab sudah membuat kapling untuk disewa para pedagang pada syawalan 2023. Lama sewa akan berlangsung 10 hari mulai 22 April sampai dengan 1 Mei.
Berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) nomor 13 tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha, menjelaskan bahwa tarif sewa saat even syawalan telah diatur. Ditentukan berdasarkan lokasi di dalam atau di luar Taman Kartini.
Untuk harga sewa di dalam lokasi Taman Kartini, setiap hari pedagang harus merogoh Rp. 1.250 per meter persegi. Sementara harga sewa tanah per hari di luar lokasi Taman Kartini dikenai biaya Rp 1.000 per meter persegi.
Dikonfirmasi terkait kegiatan Syawalan tahun ini, Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan, acara syawalan dipastikan terlaksana usai lebaran mendatang. Ia berharap melalui kegiatan ini bisa mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi.
“Kami berikan fasilitas, untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi pasca pandemi, kami percepat, sehingga masih bisa berjalan (kegiatan Syawalan, Red),” katanya saat dikonfirmasi baru-baru ini.
Disinggung soal jumlah pedagang yang akan ikut berpartisipasi, Hafidz belum menyempaikan detail. Hanya saja, pihaknya akan memaksimalkan area Taman Kartini untuk kegiatan Syawalan.(Dari Rembang Rendy Teguh Wibowo melaporkan)