REMBANG – Setelah dua tahun tidak ada grebeg syawalan di Kabupaten Rembang, tahun ini pemerintah setempat kembali membukanya.
Senin pagi (09/05/2022) Bupati Rembang H Abdul Hafidz membuka tradisi tersebut di depan Taman Kartini.
Ada dua gunungan ketupat diarak dengan iringan tabuhan thong-thong lek tradisi khas Kota Garam.
Tarian ketupat penari sanggar Galuh Ajeng menjadi penanda grebeg syawalan dimulai.
Bupati Rembang H Abdul Hafidz dalam sambutannya menyampaikan, kembali dibukanya tradisi syawalan sebagai bentuk menggerakkan ekonomi UMKM.
Selain itu taman Kartini sudah dua tahun tutup tidak menggelar syawalan. Tetapi setelah dibuka ternyata banjir pengunjung tahun ini.
“Grebeg syawalan ini sebagai momentum meningkatkan ekonomi UMKM kita. Seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinbudpar tadi ada 277 ribu pengunjung. Ini masih ada dua hari kemungkinan akan membludak. Hari Senin dan Selasa besok,” jelas Bupati.
Bupati menyampaikan jika Taman Kartini memiliki pengunjung selama dibuka sekitar 2000 pengunjung perhari. Sampai dengan Selasa 10 Mei 2022 semoga bisa sampai puluhan ribu.
“Menurut data Minggu kemarin sudah mencapai 12 ribu sekian. Semoga Selasa besok bisa sampai puluhan ribu,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Rembang menyebut jumlah kunjungan wisatawan di Kabupaten Rembang hingga Minggu kemarin sekitar 277 ribu.
Mutaqin menyebut Ngulahan Park menjadi tempat wisata baru yang belakangan kebanjiran pengunjung, 2500 wisatawan per hari.
Sedangkan untuk tempat wisata dengan pengunjung tertinggi dan terbesar masih menjadi milik Pantai Karangjahe, Desa Punjulharjo.
“Kunjungan wisata mulai tanggal 2 Mei, selama enam hari tercatat ada 277.197 wisatawan yang berkunjung di 45 destinasi wisata. 28 destinasi sudah tercatat di sisda kuratar Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan yang 17 merupakan tempat wisata baru,” kata Mutaqin.
Acara syawalan akan ditutup dengan acara Rembang bershalawat di dalam Taman Kartini Rembang. Siraman rokhani yang berlangsung Selasa malam besok itu akan dihadiri Habib Anis dari Jakarta. (Asmui)