REMBANG – Agar sektor pertanian sebagai penopang perekonomian nasional tetap berlanjut sampai ke kawula muda, Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, gandeng kaum millenial. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto, kepada wartawan, hari Rabu (15/2).
Agus Iwan mengatakan perlunya menggandeng kaum millenial untuk mencari kader pengganti petani usia tua dan mensosialisasikan keberadaan Alat Mesin Pertanian (Alsintan) modern kepada temannya, sehingga teman-temannya tertarik untuk menggeluti pekerjaan di dunia persawahan itu.
“Ini berangkat dari kegelisahan dari kita rata-rata usia petani kita di atas 50 tahun. Masih kita jumpai usia 60 harus ke sawah, karena memang tidak ada yang meneruskan,” imbuhnya.
Selain itu, dilibatkannya anak muda agar mereka bisa memberikan wawasan dan menyosialisasikan kepada petani muda lainnya tentang pertanian di masa depan tidak lagi manual.
Agus Iwan mencontohkan petani sekarang tidak perlu membajak memakai luku tetapi memakai traktor. Begitu juga ketika mengolah lahan tidak memakai garu tetapi sudah memakai rotavator dan begitu juga ketika menanam padipun sudah memakai transplanter.
Terkait dengan sektor pertanian yang dinilai tidak menjanjikan telah disiapkan skala usaha yang lebih besar, sehingga terintegrasi corporate farming. Pasalnya, areal yang luas bisa dikelola oleh millenial dengan alat mesin yang cukup. Harapannya skala usaha meningkat, efisiensi meningkat dan hasil dari pertanian cukup untuk memenuhi pertanian.
“Hasil dari pertanian memang ini sering tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga itu lebih karena skala usahanya yang lebih kecil. Terbatas. Sehingga efisiensinya menurun,” ujarnya.
Sebagai permulaan, menurut Agus Iwan saat ini Dintanpan menggandeng siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) negeri 2 Rembang, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) negeri 1 Rembang, SMK negeri 2 Rembang, SMK Wali Songo dan SMK Muhammadiyah.(Masudi/CBFM)