Pemilik sapi di Rembang perlu meningkatkan kewaspadaannya. Kerena Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) mengintai sapi. Belakangan kembali merebak di sejumlah wilayah di Kota Garam.
Dinas terkait mencatat, selama Januari 2023 ini total 509 ekor sapi yang terserang PMK. Bahkan kasus kematian karena virus PMK dilaporkan juga cukup mengkhawatirkan.
Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, menyebut dua kecamatan masing-masing Bulu dan Sumber menjadi lokasi penyebaran kasus PMK terbesar selama awal tahun 2023 ini.
Indikatornya adalah besaran kasus PMK dan jumlah kematian yang terjadi di dua wilayah tersebut.
Selama Januari saja, total ada 26 hewan sapi milik warga yang dilaporkan mati. Tertinggi berada di dua kecamatan itu.
Kepala Dintanpan Rembang, Agus Iwan Haswanto menyatakan, Bulu dan Sumber menjadi kecamatan penyumbang terbesar PMK disebabkan oleh sejumlah faktor.
Selain itu, capaian vaksinasi di kecamatan tersebut juga relatif lebih rendah dibandingkan dengan kecamatan lainnya.
Untuk itu ia mengimbau agar warga segera mengikuti program vaksinasi untuk sapi, dan menjaga daya tahan tubuh sapi dengan asupan makan serta menjaga kebersihan kandang.
Karena dua hal tersebut terbukti membuat sapi lebih kebal terhadap virus PMK.
“Penyebab lainnya karena saat ini cuaca ekstrim. Kami melakukan sejumlah langkah penanggulangan PMK. Cuaca yang kurang bagus daya tahan tubuh ini bisa terjangkit kembali,” jelasnya.
langkah vaksinasi kata Agus terbukti efektif menanggulangi penyebaran PMK. Seperti di Kaliori, angka penyebaran PMK relatif lebih rendah lantaran capaian vaksinasi yang cukup tinggi.
Saat ini dari populasi sapi 140 ribu ekor, sudah ada 70 ribu sapi di Kabupaten Rembang yang disuntik vaksin. Baik itu dosis satu maupun dosis dua. Saat ini vaksinasi masih terus berjalan.(Asmui/Msd)