REMBANG – Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 2 Rembang, tidak melarang siswanya membawa android ke kelas. Hal itu disampaikan oleh Kepala SMPN 2 Rembang, Wiyono, kepada wartawan, baru-baru ini.
Kepala SMP 2 Rembang mengatakan pihaknya tak khawatir anak-anak didiknya membawa android. Sebab menurutnya, smartphone menjadi bahan pendukung pembelajaran sangat potensial untuk dimanfaatkan.
“HP hanya digunakan untuk pembelajaran. Manakala jam istirahat android masuk di loker. Tidak ada yang main HP. Itu untuk meminimalisir penyalahgunaan,” imbuhnya.
Ia menyampaikan tidak dilarangnya penggunaan android karena sekolah mengikuti perkembangan zaman dengan meluncurkan inovasi smart school. Untuk menunjang pembelajaran hybrid yang menggabungkan sistem online dan offline. Sekaligus menjawab tantangan globalisasi dan revolusi industri 4.0.
Wiyono menyebutkan dalam sistem digital tersebut di antaranya ada e-library atau perpustakaan digital, e-pelayanan maupun e-BK.
Program digitalisasi ini menurut Wiyono akan memudahkan orang tua mengakses pengumuman. Seperti saat Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB).
Bahkan keberadaan e-pelayanan sangat membantu para wali murid. Terutama saat mencari surat keterangan Kartu Indonesia Pintar (KIP) maupun Program Keluarga Harapan (PKH).
Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengapresiasi Espero Smart School karena di sana menunjang pembelajaran hybrid sebagai penggabungan pembelajaran online dan offline. Sehingga ketika anak lupa bisa membuka materi yang ada.
“Ini langkah yang sangat maju, karena dari sisi manfaat hybrid ini punya kelebihan meskipun hari ini dididik tapi pembelajaran bisa diakses hari ini, hari besuk dan kapanpun,” bebernya.
Bupati berharap agar inovasi yang ada bisa ditiru oleh sekolah lain.(Masudi/CBFM)