Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri I Pamotan memberikan kupon belanja untuk jajan dan membeli keperluan sekolah gratis, bagi siswa dari keluarga tidak mampu maupun anak yatim.
Kupon belanja tersebut dapat digunakan di mini market sekolah, PWS Mart. PWS merupakan kepanjangan dari Paguyuban Wirausaha SMP Negeri I Pamotan.
Di sela-sela kegiatan Kelas Jurnalistik bersama Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Rembang, hari Kamis (15/12), Kepala SMP Negeri I Pamotan, Sutrisno mengisahkan program itu bermula ketika pihaknya melihat banyak anak-anak jajan ke kantin sekolah dan PWS Mart, saat jam istirahat.
Tapi karena kondisi ekonomi keluarga yang pas-pasan, banyak pula siswa terpaksa harus menahan diri untuk jajan, karena tidak membawa uang saku. Sebagai wujud kepedulian dan rasa empati, muncullah ide kupon belanja, supaya bisa dipakai jajan gratis.
“Suatu ketika bapak ibu guru dengar curhatan siswa ndak jajan, karena nggak punya uang saku. Ditambah ketika bapak ibu guru visit atau kunjungan ke rumah siswa, benar-benar mengetahui kondisi ekonomi keluarga, memang nggak mampu. Dari situ awalnya. Bukan untuk mengajarkan konsumtif ya, tapi ini semata-mata ikatan batin sekolah dengan siswa, layaknya orang tua dan anak, “ kata Sutrisno.
Nilai kupon belanja mulai dari Rp. 10 Ribu, Rp. 20 ribu hingga Rp. 50 Ribu per anak, menyesuaikan kondisi yang bersangkutan. Langkah itu untuk meringankan beban mereka, sekaligus membuat anak merasa nyaman ketika berada di sekolah yang berlokasi di jalur antara Lasem-Jatirogo itu.
Voucer belanja diberikan setiap bulan, rata-rata ada sekira 30 anak yang mendapatkan, dengan nominal yang berbeda.
Selain voucher belanja, sekolah juga menyiapkan voucher door prize bagi pelajar berprestasi di sekolah maupun para pemenang lomba. Penilaian tidak hanya dari sisi akademik saja. Tetapi juga perlombaan di luar sekolah. Isi door prize rata-rata barang-barang elektronik.
Dengan strategi model seperti itu, keberadaan PWS Mart semakin berkembang, karena ada imbal balik dari keuntungan yang diperoleh untuk siswa tidak mampu.
Bahkan seluruh guru dan karyawan yang berjumlah 60 an orang, wajib membeli berbagai kebutuhan pokok di PWS Mart. Termasuk 810 siswa yang ada di sekolah setempat menjadi kekuatan tersendiri. Setidaknya, perputaran uang di lingkungan sekolah akan semakin meningkat.(Asmui/Msd)