Bagi sebagian orang, beternak mungkin menjadi suatu hal yang merepotkan dan sering dipandang tidak menjanjikan sebagai peluang bisnis yang menguntungkan. Padahal apabila jeli, melalui berternak, pundi-pundi uang bisa terkumpul dan menjadi orang yang sukses.

Seperti yang dilakukan Aris Sucipto, Warga Desa Ngadem, Kecamatan Rembang, yang menekuni bisnis ternak kelinci hias jenis rex atau bulu karpet. Di Kandangnya yang terletak di Desa Pragu Kecamatan Sulang, Aris berhasil mengembang biakkan kelinci hias dengan omzet hingga jutaan rupiah.

Aris mengaku telah 5 tahun menekuni bisnis ternak hewan lucu bertelinga panjang itu. Berawal dari melihat banyaknya peminat kelinci hias yang dijual saat acara syawalan, dirinya mencoba memberanikan diri untuk ikut terjun di bisnis ternak kelinci hias.

“Setiap lebaran kan di taman Kartini ada yang jual kelinci. Saya pikir-pikir kok kelinci ternyata penjualannya luar biasa. Jadi saya inisiatif untuk mencoba ternak kelinci, awal mulanya seperti itu,” kata dia.

Dengan modal indukan 10 ekor, kini Aris memiliki sedikitnya 60 indukan yang siap untuk dikembangbiakkan. Bahkan dalam sebulan dirinya mampu menjual kelinci hias anakan usia 36 hari sebanyak 80 sampai 120 ekor dengan harga Rp. 50 ribu per ekor.

Sementara untuk indukan, biasa dijual dengan harga Rp. 250 ribu sampai Rp. 500 ribu. Kelinci dengan warna broken blue dan broken black menjadi yang paling diminati para pembeli dan harganya juga paling tinggi di antara warna yang lain.

“Kita biasanya per 2 hari ada yang lahiran, jadi tidak pasti. Kadang satu ekor induk bisa melahirkan 6-8 ekor kelinci. Tapi kalau dirata-rata dalam seminggu keluar anakan sekitar 30an ekor ada,” terangnya.

Disebutkannya, omzet rata-rata yang bisa ia dapatkan dari penjualan anakan kelinci hias di angka Rp. 5 juta per bulan. Omzet tersebut belum ditambah dengan penjualan daging kelinci yang ia layani ketika ada permintaan.

“Sejauh ini penjualan kelinci masih lancar, belum ada kendala, alhamdulillah lancar. Kita mainnya online di komunitas kelinci dan juga para tengkulak juga ada. Yang luar daerah biasanya dari Tuban, Bojonegoro, dan Blora. Sering ke sini ambil anakan,” imbuhnya.

Aris menambahkan, beternak kelinci hias sebenarnya sangat mudah dan gampang. Pemberian pakan juga hanya dilakukan 2 kali sehari dengan catatan dilakukan konsisten tanpa merubah-rubah jenis pakan. Jika kelinci ada yang sakit, juga hanya cukup disuntik dengan antibiotik.(Dari Rembang Rendy Teguh Wibowo melaporkan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Gus Wabup : Rembang Jadi Etalase NU

Wakil Bupati Rembang H M Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) meminta kader…

Wabup Minta Sekretariat DPRD Optimalkan Publikasi Kerja Anggota Dewan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang mempunyai tugas besar untuk mengatasi…

Drupoh, Tradisi Unik Saat Panen Duku Woro

Desa Woro Kecamatan Kragan terkenal dengan buah dukunya atau masyarakat biasa menyebutnya…

Gus Hanies: Bangunan Gedung Harus Ramah Difabel

Pemerintah Kabupaten Rembang berupaya membuat akses ramah difabel saat membangun gedung. Hal…