KALIORI – Sedekah bumi Desa Mojorembun, Kecamatan Kaliori, yang digelar hari Rabu (24/8), diramaikan dengan karnaval. Kegiatan yang diikuti oleh seluruh masyarakat itu, mengitari desa setempat dengan start dan finish lapangan desa setempat.

Kegiatan dilanjutkan dengan pementasan Barongan di Punden Desa setempat pada Rabu (24/8) malam. Sedangkan pada Hari Kamis (25/8), Seni Barongan keliling desa dengan cara masuk dari rumah ke rumah. Sehingga waktunya dalam 1 hari penuh.

Kepala Desa Mojorembun, Suyanto mengatakan kalau menurut adat tradisi di Desa Mojorembun, harus ada Seni Barongan. Kalau dalam pesta rakyat tahunan itu tanpa Barongan, menurut kepercayaan warga setempat, akan terjadi pageblug.

“Jaman dulu pernah ada di jaman orang tua dulu. Sedekah bumi, tidak ada barongannya. Wallahu a’lam ya. Mojorembun terkena pageblug. Sehingga disusuli sedekah bumi lagi, dengan mementaskan barongan,” Imbuhnya.

Selain itu, pada hari yang sama di Dusun Geneng ada pementasan kethoprak dari luar daerah dan di Dusun Ledok pementasan orkes dangdut.

Pada hari Jum’at (26/8), di Dusun Loran ada pementasan kethoprak dari luar daerah dan pada hari Sabtu (27/8) di Dusun Loran ada pementasan orkes dangdut.

Suyanto menerangkan biasanya kegiatan sedekah bumi ditutup dengan kegiatan pengajian. Namun pada tahun ini, tidak dilaksanakan karena adanya kegiatan haul dan kemah pekan madaris dari madrasah diniyah sekecamatan Kaliori.

“Biasanya setiap tahun itu ada penutup kegiatan di akhir acara berupa pengajian. Tetapi di tahun ini, setelah sedekah bumi, ada kegiatan pekan madaris yang ditempatkan di sini. Sehingga pengajian ditiadakan dulu,” Bebernya.

Kegiatan sedekah bumi Desa Mojorembun pada tahun ini, menurut Suyanto ada perbedaan. Karena biasanya dilaksanakan pada Hari Kamis Kliwon. Namun di tahun ini dilaksanakan pada hari Kamis Pon.

“Kebiasaan tiap tahun, kegiatan sedekah bumi itu dilaksanakan setiap bulan Suro. Dintene Kemis Kliwon. Karena tahun ini, di bulan Suro, tidak ada hari Kamis kliwon, sehingga dialihkan ke Kamis Pon,” Ujarnya.

Suyanto menjelaskan perubahan itu sudah disetujui oleh tokoh masyarakat desa setempat.(Masudi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Gus Wabup : Rembang Jadi Etalase NU

Wakil Bupati Rembang H M Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) meminta kader…

Solois Rembang, Bare Lepas Single Kedua “Out of You”

Penyanyi solo (solois) asal Rembang, Bare melepas single kedua “Out of You”,…

Wabup Minta Sekretariat DPRD Optimalkan Publikasi Kerja Anggota Dewan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang mempunyai tugas besar untuk mengatasi…

Drupoh, Tradisi Unik Saat Panen Duku Woro

Desa Woro Kecamatan Kragan terkenal dengan buah dukunya atau masyarakat biasa menyebutnya…