REMBANG – Kabupaten Rembang, mulai merasakan dampak melemahnya kondisi ekonomi dunia. Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, kepada wartawan, baru-baru ini.
Bupati mengatakan salah satu dampak ekonomi dunia sangat terasa di pabrik sepatu yang berada di pinggir jalan raya Rembang – Pamotan. Menurut informasi yang ia terima, pihak pabrik sudah mengurangi jumlah tenaga kerja dan mengurangi waktu jam kerja.
“Infonya itu, mulai Senin kemarin, hari kerja dikurangi 1 hari. Karyawannya berkurang 500. Pertanyaannya apakah itu akan terus dikurangi, kita nggak tahu?” imbuhnya.
Hafidz menambahkan tidak ada pakar ahli internasional yang bisa mengkalkulasi atau memprediksi dunia ke depan seperti apa. Sehingga dirinya khawatir pengurangan tenaga kerja akan terus terjadi, sehingga berpotensi memicu angka pengangguran.
Orang nomor 1 di Rembang itu memastikan jika intensitas pabrik menurun, maka penghasilan pekerja akan berkurang. Jika tidak segera pulih, dimungkinkan situasi terburuk terjadi, pabrik akan tutup.
“Kalau dunia seperti ini, bisa saja pekerja terus dikurangi terus. Kalau nggak ada yang beli sepatu, pabriknya kan tutup, kira-kira begitu. Tapi semoga tidak terjadi,“ harapnya.
Bupati berpesan kepada masyarakat untuk berhati-hati menyikapi melemahnya ekonomi dunia ini. Kalau punya uang banyak, ia menyarankan segera ditabung dan jangan langsung dihabiskan sekarang.
Bupati menuturkan pemerintah mulai dari pusat, provinsi hingga kabupaten bergerak bersama, untuk menahan laju inflasi. Sementara itu, angka inflasi di Kabupaten Rembang, saat ini masih terkendali, pada kisaran angka kurang dari 6 persen.(Masudi)