REMBANG – Kabupaten Rembang, menjadi daerah rawan gempa bumi oleh Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG). Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, kepada wartawan, hari Minggu (1/1).
Bupati mengatakan tingkat kerawanan gempa bumi karena kedalaman hiposenternya yang dangkal antara 3 sampai 8 kilo meter.
“Data dari BMKG itu, menggambarkan sesar Lasem, Pati, Semarang pusatnya di Semarang itu, katanya sudah ada gerakan 3 sampai 18 kedalamannya. Berarti ini, sudah di permukaan. Tinggal nunggu kapan saja,” imbuhnya.
Bupati menerangkan berdasarkan prediksi dari BMKG, daerah yang dimungkinkan rawan oleh Sesar Lasem mulai dari Sumber sampai ke Lasem.
Hafidz mengungkapkan prediksi itu juga bisa terjadi kebalikannya karena pengalaman dari peristiwa Gempa Cianjur.
“Pak Bupati menyampaikan yang diprediksi BMKG, nggak terjadi. Tidak diprediksi, malah terjadi. Mungkin dari sisi kajian di lapangan yang kurang komprehensif. Hanya satu arah, tidak dua arah. Mungkin itu kira-kira,” ujarnya.
Orang nomor 1 di Rembang itu berharap supaya berhati-hati dan mempersiapkan diri terhadap bencana yang mungkin terjadi. Mengingat potensi gerakan tanah sudah di permukaan.
Sebelumnya, berdasarkan data BMKG yang menunjukkan ada 3 peristiwa gempa bumi di dasar laut sebanyak tiga kali di pertengahan tahun 2022 lalu.
Kejadian pertama terjadi pada 21 Mei 2022, gempa berada di 65 kilo meter Barat Laut Rembang, dengan magnitudo 2,8 Skala Richter (SR) dan kedalaman 10 kilometer.
Kemudian pada tanggal 22 Juni 2022, kejadiannya hampir sama dengan gempa di bulan Mei. Gempa berada di 51 kilometer Barat Laut Rembang, dengan magnitudo 2,8 SR dan kedalaman 10 kilometer.
Terakhir, pada Selasa, 13 September 2022 kemarin, gempa terjadi di 157 kilometer Barat Laut Rembang, dengan kekuatan magnitudo 4,1 SR dan kedalaman 123 kilometer.(Masudi/CBFM)
