Proses penataan alun-alun Rembang akan dimulai tahun 2022 ini. Namun masih ada pedagang kaki lima (PKL) yang perlu direlokasi Ketika proses penataan alun-alun dimulai.
Sebelumnya, Pemkab Rembang memiliki rencana untuk merelokasi PKL ketika proses perbaikan alun-alun dimulai. Para pedagang bakal dipindah ke taman rekreasi pantai (TRP) Kartini.
Menanggapi hal itu, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro Kecil (Dindagkop UKM) Rembang, Mahfudz mengatakan rencana relokasi PKL alun-alun ke TRP Kartini belum bisa dilaksanakan. Sebab, TRP Kartini saat ini juga sedang proses penataan.
“Di taman Kartini ini kan masih menunggu proses perluasan area dulu. Kalau lahannya sudah tersedia baru kemudian bisa ditata untuk menjadi representative bagi masyarakat dan pedagang,” bebernya.
Disebutkannya penataan TRP Kartini baru akan dimulai pada tahun 2023. Sehingga para PKL masih diperkenankan untuk berjualan di alun-alun.
Namun, lanjut dia, jika Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Rembang yang berwenang dalam penataan alun-alun menginginkan Kawasan alun-alun harus steril dari PKL, maka pihaknya harus menyiapkan lokasi lain yang bisa digunakan PKL sementara.
“Otomatis kita berupaya untuk bisa mencarikan alternatif tempat yang nanti bisa digunakan untuk pengalihan pedagang,” ucapnya.
Berdasarkan data yang dihimpun, proyek penataan alun-alun Rembang saat ini sudah selesai tahap tender. Pekerjaan ini memiliki pagu anggaran sekitar Rp. 1,7 miliar dengan Harga Perkiraan Sendiri (HPS) sekitar 1,69 miliar.
Proyek tersebut telah dibuatkan tender Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPU Taru) Rembang pada 8 September lalu.
Tender dimenangkan oleh peserta tender yang beralamatkan di Semarang dari total 47 peserta yang mengikuti tender. Dengan harga penawaran dan harga terkoreksi sekitar Rp. 1.4 miliar lebih.(Dari Rembang Rendy Teguh Wibowo melaporkan)