REMBANG – Tahun 2022 telah berakhir dan kini telah menapaki tahun 2023. Namun di tahun 2022, ada hal-hal yang perlu dicatat dan dikaji supaya dilakukan perubahan. Begitu juga oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz mengatakan di bidang ekonomi, inflasi di Rembang bisa tertekan. Namun di bidang infrastruktur, dalam program peningkatan dan pelebaran ruas jalan, yang bertujuan untuk memperlancar roda perekonomian masyarakat. 21 paket dari 26 proyek belum selesai.
“Infrastruktur memang perlu ditingkatkan. Infrastruktur jalan masih belum selesai,” imbuhnya.
Bupati menambahkan, diakui pembangunan jalan-jalan sebagian besar memang bersumber dari dana pinjaman.
Selanjutnya, pemkab pun sepakat menetapkan pinjaman clear pada bulan Mei. Namun, September proyek baru berjalan sebab menunggu hasil lelang dan sebagainya.
“Sudah 4 bulan. Juni, Juli, Agustus dan September. Ini baru proses pelaksanaan di lapangan,” ujarnya.
Orang nomor 1 di Rembang itu menyebutkan 9 dari 11 yang dilelang mengalami gagal lelang. Sehingga harus lelang ulang, karena saat lelang pertama tidak ada penyedia yang memenuhi syarat, sehingga harus dilakukan lelang ulang yang membutuhkan cukup waktu.
”Kebetulan tender tidak ada yang penuhi syarat. Akhirnya re-tender. Bulan Oktober akhir baru mulai berjalan kembali” tandasnya.
Selain itu menurut Bupati adanya kendala turun hujan yang berdampak langsung terhadap penggarapan proyek dan dalam tempo 10 hari Pertamina tidak mengeluarkan aspal curahnya.
Pejabat asal Pamotan itu menegaskan dengan adanya pekerjaan proyek yang belum selesai sampai akhir tahun, pemkab memberikan perpanjangan waktu 50 hari kepada pemborong, dengan konsekuensi harus membayar denda sesuai Peraturan Bupati Nomor 57 tahun 2018.
Ke depan Bupati akan mengkaji akan mencantumkan persyaratan lelang, supaya pemborong harus mencantumkan jumlah modal.
“Disamping pemborongnya rata-rata nyagerke duwite pemerintah. Ini yang membuat kita tidak bisa berbuat apa-apa. Di proses selama ini kan tidak ada pencantuman keuangan dari rekanan. Ketika persyaratan semua terpenuhi ya jalan,” tuturnya.
Dirinya mengaku sedih dan menyebut itu merupakan salah satu pengalaman pahit selama dirinya 7 tahun menjabat sebagai bupati.
Berdasarkan data, 5 proyek pembangunan infrastruktur jalan yang sudah selesai, meliputi jalan Sekararum – Dresi, Sekararum – Sumber, Kalipang – Nglojo Kecamatan Sarang, kemudian ruas jalan Kenongo – Menoro Kecamatan Sedan, serta Kepohagung – Pragen Kecamatan Pamotan.(Masudi/CBFM)