Realisasi Belanja Daerah Tahun 2022 mencapai Rp. 1,9 triliun. Bisa dikatakan capaian tersebut sebesar 89,24% dari target sebesar Rp 2,2 triliun.
Bupati Rembang Abdul Hafidz menyebutkan, belanja daerah tersebut terdiri dari Belanja Operasi, Belanja Modal, Belanja Tidak Terduga dan Belanja Bagi Hasil. Untuk belanja operasi, sebesar Rp. 1,2 triliun atau 97,01% dari target sebesar Rp. 1,3 triliun.
Dijelaskannya, belanja operasi terdiri dari Belanja Pegawai sebesar Rp. 731 miliar atau 97,62% dari target sebesar Rp. 749 miliar, Belanja Barang dan Jasa sebesar Rp. 440 miliar atau 95,94% dari target sebesar Rp. 458 miliar. Kemudian Belanja Bunga sebesar Rp. 387 juta atau 60,88% dari target sebesar Rp. 637 juta.
Selanjutnya Belanja Subsidi sebesar Rp. 700 juta atau 100% dari target sebesar Rp. 700 juta.
Belanja Hibah sebesar Rp. 116 miliar atau 97.59% dari target sebesar Rp. 119 miliar.
“Belanja Bantuan Sosial sebesar Rp. 6.946.437.000,00 atau 94,53% dari target sebesar Rp. 7.348.192.000,00,” imbuhnya.
Sementara untuk Belanja Modal, tercapai sebesar Rp. 280 miliar atau 58,48% dari target sebesar Rp. 479 miliar. Belanja modal ini bersumber dari Belanja Modal Tanah sebesar Rp. 25 miliar atau 19,73% dari target sebesar Rp. 126 miliar.
Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebesar Rp. 88 miliar atau 95,01% dari target sebesar Rp 92 miliar, Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar Rp. 66 miliar atau 96,53% dari target sebesar Rp. 68 miliar, dan Belanja Modal Jalan, Jaringan dan Irigasi sebesar Rp. 97 miliar atau 51,96% dari target sebesar Rp. 187 miliar.
“Belanja Modal Aset Tetap Lainnya sebesar Rp. 3.361.164.445 atau 94,37% dari target sebesar Rp. 3.171.958.434,” lanjutnya.
Sedangkan untuk Belanja Tidak Terduga tercapai sebesar Rp. 2 miliar atau 67,39% dari target sebesar Rp. 3 miliar. Terakhir Belanja Transfer sebesar Rp. 413 miliar atau 99,94% dari target sebesar Rp. 413 miliar yang bersumber dari Belanja Bagi Hasil sebesar Rp. 10 miliar atau 100% dari target yang ditetapkan.(Dari Rembang Rendy Teguh Wibowo melaporkan)