Banjir yang terjadi mulai Jum’at malam hingga Sabtu pagi (15/10) kemarin, merendam ratusan hektar lahan pertanian. Akibat kejadian ini, para petani harus menanggung rugi hingga jutaan rupiah.
Karena banjir kemarin menerjang 10 desa di wilayah Kecamatan Kaliori dan Sumber. Total ada 1.996 rumah yang kebanjiran. Rinciannya paling banyak di Kecamatan Kaliori dengan 1.614 Kepala Keluarga (KK). Sisanya 382 KK di Kecamatan Sumber.
Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang Agus Iwan Haswanto, mengatakan pihaknya sudah menerjunkan tim untuk melakukan penghitungan jumlah lahan pertanian yang terendam banjir.
Akibat banjir ini diperkirakan mencapai Rp 2,85 Miliar. Estimasi kerugian dihitung antara Rp. 8 juta sampai Rp. 10 Juta per hektarnya.
Sedangkan untuk tanaman yang paling terdampak banjir ialah tanaman jagung, disusul, tembakau, cabai, dan tanaman hijau lainnya.
“Paling banyak itu tanaman jagung mas hampir 200 hektar, kemudian tembakau, cabai, dan seperti kacang-kacangan itu,” kata Agus Iwan.
Sampai saat ini Dintanpan masih menerjunkan tim untuk mendampingi para petani mengurus lahan atau tanaman mereka setelah terendam banjir. Bagi tanaman jagung yang tidak bisa diselamatkan disarankan agar petani melakukan panen muda dengan menjual tebon untuk meminimalisir dampak kerugian.
Sedangkan tanaman lain yang tidak selamat disarankan untuk dicabut dan mengganti dengan tanaman padi. Mengingat sebagian petani sudah mulai melakukan masa tanam satu. Hal itu mempertimbangkan curah hujan yang turun belakangan ini. (Asmui)