REMBANG – Bendungan Randugunting menjadi harapan bagi petani tadah hujan di Rembang barat, untuk bisa panen padi 3 kali dalam setahun. Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, baru-baru ini.
Bupati mengatakan selama ini, petani di wilayah Kecamatan Kaliori dan Kecamatan Sumber dalam 1 tahun hanya bisa panen padi 1 kali atau 2 kali. Sehingga dengan dibangunnya Bendungan di Kabupaten Blora itu bisa memberikan angin segar bagi petani di Rembang. Pasalnya, berdasarkan kesepakatan antar bupati, Rembang mendapat suplay air cukup lumayan.
“Sesuai draft awal, memang kita ada porsi 600 liter per detik, untuk pertanian kita. Kemudian untuk air baku 50 liter per detik. Pembagian yang dulu sudah disepakati antara Pemkab Blora, Pati dan Rembang,” imbuhnya.
Ia berharap rencana itu bisa terealisasi. Karena pihaknya sudah meminta kepada pemangku kebijakan terkait agar para petani yang ada di aliran sungai Randugunting dapat memanfaatkan air dari bendungan Randugunting.
Namun hal itu menurut Bupati belum bisa terlaksana karena perlu adanya penataan saluran air dari Bendungan Randugunting sampai ke lahan petani.
“Ini kan baru hulunya yang sudah dibangun. Tapi hilirnya belum, tersiernya belum. Mungkin nanti tahun 2024, 2025 ini ada tindak lanjut dari pemerintah pusat,” ujarnya.
Hafidz memperkirakan ada sekitar 600 hektar lahan pertanian di sepanjang aliran sungai Randugunting yang dapat terbantu.(Masudi/CBFM)