SARANG – Proyek pembangunan jalan Pasar Sarang-Babaktulung, Kecamatan Sarang, terancam diputus kontrak. Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, saat peresmian Jembatan Temperak, baru-baru ini.
Bupati mengatakan proyek pembangunan jalan Pasar Sarang ke selatan itu, terancam putus kontrak karena perkembangannya masih minim.
“Sarang – Mbabak, ini progresnya sangat minim. Tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Oleh karena itu, ini masih dalam proses, apakah ini ita putus kontrak atau kita lanjutkan sesuai waktu yang diberi tambahan?” imbuhnya.
Hafidz mengakui jika akan diputus kontrak, maka proyek bersangkutan akan mangkrak sampai tahun 2024 nanti. Mengingat anggaran penataan jalan berasal dari Bantuan Provinsi (Banprov).
Pejabat asal Pamotan itu menjelaskan dari sisi penganggaran maupun perencanaan, sudah sesuai. Namun karena pemborong diduga tidak mempunyai uang yang cukup, sehingga proyek menjadi terbengkalai. Sehingga pihaknya memerintahkan kepada Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang untuk mengevaluasi semua.
“Kalau nggak punya modal, ya ora usah garap, resiko tinggi. Aja nganti terulang lagi,“ ujarnya.
Selain proyek pembangunan jalan Sarang – Babaktulung menurut Bupati pihaknya di tahun 2022 lalu, telah menggelontorkan anggaran sekitar Rp. 50 Milyar, untuk menata jalan di kecamatan yang berbatasan dengan Jawa Timur tersebut, meliputi jalan Sarang – Babak Tulung, Babak Tulung – Bonjor, Lodan – Sedan, Nglojo – Lodan, kemudian Dadapmulyo – Babak Tulung dan Dadapmulyo – Kalipang.
Sebelumnya, Pemkab Rembang, telah memutus kontrak pembangunan Jalan Tahunan – Sale, Jalan Karangsekar – Pengkol di Kecamatan Kaliori dan Jalan Slamet Riyadi Kecamatan Rembang.(Masudi/CBFM)