REMBANG – Pandemi Covid-19, sangat berdampak pada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) utamanya bisnis yang bergerak Wedding Organizer. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Dindagkop dan UKM) Kabupaten Rembang, M. Mahfudz, dalam kegiatan Rembang Wedding Expo celebrating love, empowering creativity, di Gedung Balai Kartini, Sabtu (12/8).
Kepala Dindagkop dan UKM Rembang mengatakan dampak yang dirasakan oleh wedding organizer ketika pandemi melanda dengan menjual aksesories dan perabotan. Harapannya dengan adanya Rembang Wedding Expo dapat dijadikan sebagai ajang promosi pasca pandemi.
“Ini saatnya kita tumbuh, saatnya bangkit untuk menyongsong ekonomi ke depan lebih baik lagi,” imbuhnya.
Ia menyebutkan setiap tahunnya ada sekitar 4.000 hingga 4.500 proses pernikahan. Sehingga potensi wedding organizer dalam memenuhi pesta wedding sangat luas sekali. Harapannya peluang itu harus ditangkap.
Mahfudz menjelaskan dengan adanya wedding organizer membuat pasangan pengantin bisa mengenang saat-saat di masa wedding. Sehingga menikah sekali harus berarti.
“Ini menjadi moto temen-temen dalam memberikan keleluasaan kepada calon pengantin kita,” ujarnya.
Di era digitalisasi menurut Mahfudz juga bisa dimanfaatkan oleh pengelola wedding organizer dengan menggali inovasi dan kreatifitas. Sehingga pengelola bisnis wedding dituntut untuk tidak menyajikan proses pernikahan dengan cara manual.
Dalam kegiatan yang digelar selama 2 hari antara 12 dan 13 Agustus 2023 itu diikuti 29 stand UKM yang bergerak di wedding organizer yang berasal dari 14 kecamatan di Kabupaten Rembang.(Masudi/CBFM)