Perputaran uang dari hasil musim panen durian varietas lokal di Kabupaten Rembang selama tahun 2021, mencapai miliaran rupiah. Angka tersebut dihitung dari jumlah produksi dikalikan dengan harga jualnya.
Kepala Dinas Pertanian Dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto menjelaskan penghitungan Rp. 9 milyar itu dimulai beberapa tahapan. Dari pemilik pohon sampai ke konsumen.
Dirinya menyebutkan, tahun 2021 kemarin total produksi buah durian di Kabupaten Rembang mencapai 5.807 kwintal. Jumlah tersebut mengalami kenaikan sekitar 3.773 kwintal atau hampir 185 persen dari tahun 2020.
“Kalau kami hitung dengan angka tersebut dengan harga rata-rata sekitar Rp. 40 -50 ribu, maka ada perputaran uang hampir Rp. 9 miliar sekali musim durian,” kata dia.
“Itu asumsi perputaran ekonomi, dari pemilik pohon ke pengepul, ke pengecer maupun ke konsumen langsung. Ini kan potensi luar biasa, “ terangnya.
Agus menambahkan selama ini daerah yang terkenal memiliki potensi buah durian yakni Kecamatan Lasem dan Pancur. Namun lebih dari itu , kecamatan lain, seperti Sluke, Sedan, Gunem, Kragan, Sale maupun Kecamatan Bulu juga memiliki pohon durian, namun belum banyak.
“Daerah penghasil durian tersebar di 9 Kecamatan. Masing-masing berada di Desa yang memiliki potensi penghasil durian,” ucapnya.
Jumlah produksi tahun 2021 akan diupayakan bisa bertambah. Terlebih jika strategi pembuatan kawasan sentra durian berhasil diwujudkan. (Rendi)