Prihatin permasalahan bangsa, tokoh nasional wadul ke Rembang

REMBANG – Para tokoh nasional, Minggu (12/11), berkumpul di rumah KH. Musthofa Bisri (Gus Mus) pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Kelurahan Leteh, Kecamatan Rembang. Kedatangan mereka wadul untuk menyampaikan aspirasi dan uneg-unegnya terhadap permasalahan bangsa utamanya jelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Koordinator tim, Alif Iman Nurlambang mengatakan dalam kegiatan yang dikemas dalam forum silaturahmi tokoh nasional itu sebagai bentuk keprihatinan terhadap situasi yang dialami Bangsa Indonesia. Harapannya bisa memberikan nasehat kepada elite-elite politik, bahwa apa yang telah dilakukan telah melukai masyarakat.

“Situasi sekarang demokrasi di Indonesia itu gambaran diontang-anting. Diayun-ayun. Kekuasaan terpusat di eksekutif. Kemudian Mahkamah Konstitusi yang bukti-buktinya ditemukan Majelis Kehormatan ada intervensi eksekutif ke yudikatif,” imbuhnya.

Ia menambahkan ada ancaman atas azas jujur dan adil dalam pemilu yang akan dilakukan 14 Februari 2024, tidak bisa berlangsung dengan baik.

Erry Riyana Hardjapamekas mengungkapkan kekhawatirannya terhadap Mahkamah Konstitusi yang tidak bersih dan jujur.

“Yang kita hadapi jangka pendek adalah Mahkamah Konstitusi yang bersih, yang jujur. Sehingga ketika ada persengketaan pemilu nanti, maka kita percaya mereka bisa menyelesaikannya dengan adil,” bebernya.

Ketika ditanya dipilihnya sowan ke Gus Mus menurut Mantan wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi tersebut karena adanya keprihatinan serupa dari Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama itu yang merasa saat ini kita hidup di Republik rasa Kerajaan. 

KH. Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan saat ini mengalami krisis nilai di kehidupan bersama yang terabaikan oleh azas kepatutan, azas kepantasan, tidak berbasis pada moral dan etika. Sehingga politik yang didasari berbasis pada budaya dan nilai-nilai luhur itu bisa terjebak pada semata perebutan kuasa. 

“Ini yang harus kita hindari bersama,” pintanya.

Mantan Menteri Agama Republik Indonesia ini menuturkan hasil dari pertemuan itu Gus Mus juga merasakan hal yang sama atas keresahan dan kegundahan tokoh nasional yang datang ke kediamannya itu. Sehingga beliau mengajak kepada masyarakat untuk melakukan introspeksi diri dengan kembali kepada nilai-nilai luhur Bangsa Indonesia baik moral, etika, kejujuran, menegakkan keadilan, menerapkan azas kepatutan dan kepantasan dalam mengelola elegi kehidupan bersama.(Masudi/CBFM)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *