Setelah vakum akibat pandemi, mulai Selasa (8/3) peserta metode kontrasepsi jangka panjang kembali dilayani di rumah sakit. Metode Kontrasepsi Jangka Panjang adalah melakukan kontrasepsi tubektomi atau Metode Operasi Wanita (MOW) dan kontrasepsi vasektomi atau Metode Operasi Pria (MOP).
Hal itu dikatakan oleh Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga PKK Kabupaten Rembang, Nyonya Hasiroh Hafidz, saat mengunjungi akseptor Metode Operasi Wanita , di RSUD dr. R. Soetrasno, hari Selasa (8/3).
Hasiroh Hafidz mengatakan dilakukannya kembali pemasangan kontrasepsi Metode Operasi Wanita dan Metode Operasi Pria agar masyarakat Rembang bisa mencapai kesejahteraan.
“MOP ada 2 sudah dikirim ke RSUP. dr. Kariadi Semarang, yang MOW ada 4 cukup di RSUD dr. R. Soetrasno saja,” imbuhnya.
Hasiroh Hafidz menerangkan dalam program Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) khusus Metode Operasi Wanita sebenarnya ada 14 pendaftar. Namun karena terkendala berat badan terlalu besar, sehingga hanya 4 yang bisa dilayani.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana DinsosPPKB Kabupaten Rembang, Subhan menuturkan jumlah sasaran akseptor MOW dalam program MKJP tahun 2022 ini, ada 29 orang sekabupaten Rembang.
Subhan membenarkan akseptor Metode Kontrasepsi Jangka Panjang khusus Metode Operasi Wanita harus memenuhi persyaratan berupa lulus skrining berupa pemeriksaan laborat, torak, gula dan swab.
Subhan menjelaskan dalam kegiatan itu, pihaknya memberikan santunan pengganti tidak bekerja selama 3 hari dengan nominal Rp. 300.000.(Dari Rembang Masudi melaporkan)