REMBANG – Bertempat di Alun-Alun Kota Rembang, hari Minggu (5/3), dijadikan tempat Kenduren Festival Durian lokal Rembang. Dalam kegiatan itu menghadirkan ribuan durian dari 18 desa penghasil durian baik dari Kecamatan Lasem, Pancur, Sluke, Kragan, Sedan, Sale, Gunem dan Kecamatan Bulu.
Ketua Panitia, Komarudin mengatakan dalam kegiatan Festival Duren itu diisi kegiatan lomba durian lokal, memakan durian sepuasnya dan bazar produk olahan durian dari BUMDesma Tersanjung Ro Watu dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Kabupaten Rembang.
“Di sini, ada lomba Durian lokal. Pesertanya seluruh desa yang punya komoditas durian di Kabupaten Rembang. Ke-2, memakan duren sakmblengere satus ewu. Ke-3, produk olahan durian. Di luar durian dimakan langsung, ada produk olahannya,” imbuhnya.
Direktur BUMDesma Tersanjung Ro Watu itu menerangkan di lokasi itu pihaknya menyediakan 18 stand dan berhasil menjual 11 ribu durian. Sehingga jika diakumulasi harga Rp. 3 ribu per durian. Maka terjadi perputaran uang sebanyak Rp. 330 juta hanya dari penjualan durian saja. Belum penjualan produk hasil olahan durian.
Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ mengungkapkan digelarnya festival Kenduren di Alun-alun Kota Rembang, untuk memperkenalkan buah yang menjadi komoditas unggulan dan menarik di kawasan pegunungan itu supaya dikenal masyarakat Rembang, dan tidak perlu jauh-jauh ke tempat asalnya. Pasalnya, durian menjadi buah yang mencari dan banyak penggemarnya.
“Kita tarik ke Alun-alun biar semuanya tahu. Kalau hanya digelar di Kragan, hanya orang Kragan saja yang tahu. Orang-orang dari luar Kecamatan Kragan jadi tahu. Ternyata di Watupecah ada duren. Pakis, Bitingan ada duren,” ujarnya.
Wabup menuturkan dengan adanya Festival Kenduren targetnya untuk meningkatkan perekonomian warga khususnya petani durian. Pihaknya optimis durian khas Rembang bisa bersaing dari daerah lain. Karena mempunyai rasa dan kualitas berbeda. Walaupun dirinya mengakui pengembangan komoditas itu terkendala lahan. Pasalnya, lahannnya berada di lahan milik PT. Perhutani.(Masudi/CBFM)