Setelah sukses dengan program “Mantan Terindah” Kementerian Agama Kabupaten Rembang kembali melakukan terobosan yakni membentuk Satgas Wakaf menyelesaikan persoalan perwakafan di wilayah setempat.
Peluncuran dilakukan oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Rembang, Fatah pada Selasa (08/03) di aula kantor Kemenag di Jalan Pemuda turut Desa Rumput Malang. Hadir dalam acara ini, segenap jajaran pejabat Kemenag Rembang, Ketua Badan Wakaf Indonesia Kabupaten Rembang, KH Sholahudin Fattawi, Ketua Baznas Rembang, Ali Anshory, jajaran pengurus BWI Rembang, Kepala KUA dan penyuluh Agama Islam yang menangani bidang wakaf.
Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Rembang, Sri Farida Ristiyana menjelaskan, Satgas wakaf ini nantinya akan bertugas untuk mengurus dan mengawal proses sertifikasi tanah wakaf sejak awal hingga akhir.
“Program ini kita namakan “Menawan Hati” atau kepanjangan dari (Melayani dan Menangani Wakaf dengan Sepenuh Hati). Satgas menawan hati akan memberikan edukasi kepada masyarakat tentang perwakafan. Satgas ini akan siap jemput bola, juga terjun langsung ke masyarakat untuk mengurus proses sertifkasi tanah wakaf,” kata Ida.
Satgas tersebut akan dibentuk secara tim, anggotanya terdiri atas Penyelenggara Zakat dan Wakaf Kemenag Rembang dan Penyuluh Agama Islam Fungsional dan Penyuluh Agama Islam Honorer (PAH) yang membidangi wakaf. Setelah program ini terbentuk para penyuluh akan turun ke lapangan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat.
“Para Penyuluh ini akan turun ke lapangan untuk memberikan edukasi wakaf, sekaligus membantu mengurus proses sertifikasi tanah wakaf,” kata Ida.
Ida berharap, akan banyak tanah wakaf yang nantinya memiliki sertifikasi tanah wakaf. Mengingat, saat ini masih banyak proses sertifikasi tanah wakaf yang berhenti pada ikrar wakaf di KUA setempat. Pentingnya percepatan sertifikasi tanah wakaf ini adalah untuk mencegah sengketa tanah wakaf oleh ahli waris di kemudian hari.
“Dan apabila dikelola dengan baik, tanah wakaf memiliki manfaat untuk kesejahteraan masyarakat, baik hal ibadah, sosial maupun ekonomi,” pungkasnya.
Sebelum terjun dilapangan, Satgas akan mendapatkan pembekalan SDM, dan simulasi penanganan bidang wakaf yang diikuti oleh para penyuluh. Pelatihan ini menghadirkan narasumber anggota Ketua BWI Kabupaten Rembang. (Asmui)