REMBANG – Perbedaan pilihan dalam ajang Pemilihan Umum (Pemilu) merupakan sunatullah. Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati (Wabup) Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies), dalam rapat paripurna Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Rembang, di Pendapa Museum RA. Kartini, Selasa (4/7).
Wabup Rembang mengatakan perbedaan pilihan sudah menjadi hukum Allah namun manusia harus bisa mengemas perbedaan dengan indah. Sehingga menjadi satu tujuan untuk menyejahterakan masyarakat.
“Mempunyai satu tujuan yang sama yaitu kesejahteraan masyarakat secara luas,” imbuhnya.
Gus Hanies berharap melalui acara itu MUI bisa mengambil peran untuk pemilu baik Pemilihan Legislatif (Pileg), Pemilihan Presiden maupun Pemilihan Kepala Daerah dapat berlangsung lancar, aman dan kondusif. Sehingga hasilnya bermanfaat untuk kita semua.
Pasalnya, MUI menurut Gus Hanies menjadi garda terdepan keberagaman. Karena keberadaan MUI sampai ke tingkat kecamatan dan masyarakat apabila menyampaikan keluhan ke para kiai.
Ketua umum MUI Kabupaten Rembang, Muhammad Faqih Mudawwam menerangkan dalam rapat paripurna itu mengambil tema peran MUI dalam mengantarkan pemilu yang damai dan bermartabat dengan harapan dalam pelaksanaan pemilu 2024 nantinya adem, ayem dan tenteraum.
“Tidak menyulut keretakan ukhuwah islamiyah maupun ukhuwah wathaniyah. Kalau itu terjadi bisa dipastikan Bangsa Indonesia akan menjadi bangsa yang tertinggal,” harapnya.
Menghadirkan pemateri dari Badan Kesatuan Bangsa dan Politik, Komisi Pemilihan Umum serta Badan Pengawas Pemilu.(Masudi/CBFM)