REMBANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, mengajak kepada Kepala desa agar bisa menyukseskan program transmigrasi. Hal itu disampaikan oleh Asisten Administrasi Umum Setda Rembang, Waluyo, saat sosialisasi fasilitasi transmigrasi dengan tema transmigrasi membangun negeri, di Aula Lantai 4 Gedung Bupati Rembang, Hari Rabu (14/12).
Waluyo mengatakan perlunya ajakan itu, agar warga yang ikut program nasional berupa pemerataan jumlah penduduk itu, banyak pesertanya. Pasalnya, saat ini baru 1 Kepala Keluarga (KK).
“Rembang diharapkan bisa partisipasi untuk transmigrasi. Jangan 1 tok lah. 1 KK. Bisa nambah seperti dulu,” imbuhnya.
Waluyo menerangkan berdasarkan data di Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Setda Rembang, Pemkab, pada awal tahun 2023, akan memberangkatkan satu keluarga terdiri atas 4 orang bertransmigrasi ke luar Jawa.
Satu keluarga tersebut berasal dari Desa Sumberjo Kecamatan Rembang Kota. Mereka ialah Sarwan dan istrinya Siti Aminah, serta dua anaknya Rahmat Fauzi dan Dwi Kiswanto.
Kepala Bagian Kesra Setda Rembang, Suyanto mengungkapkan transmigran sebelum berangkat sampai mandiri, akan diberi fasilitas oleh pemerintah.
“Fasilitas mulai pelatihan, pemberangkatan dan membantu perpindahan data kependudukan,” ujarnya.
Mantan Camat Kaliori itu menuturkan bekal yang diberikan selama pelatihan berupa pengenalan calon lokasi transmigrasi, penggunaan alat bantu kerja dan kehidupannya. Harapannya transmigran bisa beradaptasi di tempat yang baru beserta mata pencahariannya.
Penggerak Swadaya Masyarakat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Tengah, Bayu Angga Nugroho menerangkan selama masa penempatan awal, transmigran akan dibantu catu pangan berupa bantuan logistik konsumsi selama 1 tahun.
“Wujudnya berupa beras, ikan asin, ikan dalam kaleng, gula pasir, minyak goreng, kacang-kacangan, mie instan, dan kadang ada telurnya,” bebernya.
Tingkat keamanan daerah menurut Bayu dipastikan aman. Karena lahannya sebelum dibuka menjadi lahan transmigrasi sudah diteliti dan disurvey oleh Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi untuk menjaga agar aman dari bencana.
Sedangkan untuk keamanan wilayah sudah dikoordinasikan dengan aparat TNI/Polri.(Masudi/CBFM)