REMBANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, melalui Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Dinperinnaker) Kabupaten Rembang, melakukan peningkatan kapasitas. Kegiatan yang digelar di Pendapa Museum RA. Kartini itu diikuti 50 orang penyandang disabilitas.
Kepala Dinperinnaker Kabupaten Rembang, Dwi Martopo mengatakan kegiatan itu digelar dalam rangka memeriahkan Hari Disabilitas Internasional yang jatuh pada tanggal 3 Desember 2022 nanti dan untuk meningkatkan produktivitas penyandang disabilitas.
“Prinsipnya bagaimana disabilitas bisa produktif ke depannya. Ini termasuk salah satu kegiatan rangkaian hari disabilitas internasional,” imbuhnya.
Dwi Martopo mengungkapkan kegiatan yang akan digelar selama 3 hari itu, para peserta akan dilatih dan diberi materi oleh narasumber. Pada hari pertama ini, mereka diberikan motivasi dalam berwirausaha.
Sedangkan pada hari ke-2, mereka akan diajari membuat kimekome (seni susun kain perca ala Jepang), suspeso (teknik kerajinan yang berasal dari negara Italia, dimana pada prinsipnya menggunakan teknik memotong dan menempel suatu motif pada permukaan sehingga memiliki tampilan 3 dimensi) dan buket bunga.
Selanjutnya, pihaknya juga akan melakukan kegiatan lain dan pesertanya bergantian dengan disabilitas yang lain.
Mantan Kepala Bagian Pemerintahan Setda Rembang menyampaikan saat ini kegiatan kemasyarakatan dan ekonomi di Rembang sudah dimulai setelah sempat mengalami kesulitan selama pandemi. Dengan demikian ini dinilai sebagai kesempatan bagi masyarakat termasuk Disabilitas untuk berkarya dan berwira usaha.
Sementara itu Sekretaris Dinperinnaker Rembang, Cris Prasetiyana menambahkan pihaknya membuka peluang untuk memberikan pelatihan kepada komunitas.
“Kami ada pelatihan menjahit, pelatihan komputer dan lainnya. Kita harus semangat dan optimis.” harapnya.
Di hadapan 50 peserta peningkatan produktifitas disabilitas itu, lelaki yang akrab disapa Nanang itu juga menceritakan kisah sukses sejumlah penyandang disabilitas, mereka mampu membuat produk dan menjualnya.(Masudi/CBFM)