Naiknya harga bahan bakar minyak (BBM) tentu berimbas pada sektor perekonomian. Tak ketinggalan sektor usaha penjualan BBM di Pertashop juga terdampak akibat naiknya BBM.

Operator pertashop di Desa Sendangagung Kecamatan Kaliori, Vina mengaku masyarakat yang membeli BBM jenis pertamax di pertashop mengalami penurunan sejak penetapan kenaikan harga BBM beberapa pekan lalu. Penurunan jumlah penjualan secara tidak langsung juga berimbas pada berkurangnya omzet.

“Sebelum naik pendapatan lumayan besar. Kalau sekarang ini lumayan sepi. Biasanya masyarakat beli BBM di sini itu pagi saat berangkat kerja dan sore saat pulang kerja,” terangnya.

Senada dengan vina, operator pertashop di Desa Banggi Kecamatan Kaliori, Abdul Syaki mengungkapkan, penjualan BBM pertamax di tempatnya juga sepi pembeli sejak naiknya harga BBM. Bahkan penjualan BBM mengalami penurunan hingga 50 persen.

“Rata-rata saat ini per hari terjual 100 liter pertamax. Sebelum BBM naik bisa menjual 200-300 liter setiap harinya,” bebernya.

Menurutnya, sepinya pembeli BBM pertamax di pertashop akibat masyarakat lebih cenderung memilih membeli BBM pertalite di Pom Bensin. Hal itu wajar karena harga BBM pertalite sedikit lebih murah ketimbang harga BBM pertamax yang saat ini di harga Rp. 14.500 per liter.(Dari Kaliori Rendy Teguh Wibowo melaporkan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

You May Also Like

Gus Wabup : Rembang Jadi Etalase NU

Wakil Bupati Rembang H M Hanies Cholil Barro’ (Gus Hanies) meminta kader…

Wabup Minta Sekretariat DPRD Optimalkan Publikasi Kerja Anggota Dewan

Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Rembang mempunyai tugas besar untuk mengatasi…

Drupoh, Tradisi Unik Saat Panen Duku Woro

Desa Woro Kecamatan Kragan terkenal dengan buah dukunya atau masyarakat biasa menyebutnya…

Gus Hanies: Bangunan Gedung Harus Ramah Difabel

Pemerintah Kabupaten Rembang berupaya membuat akses ramah difabel saat membangun gedung. Hal…