Penanganan penanggulangan bencana banjir di beberapa wilayah Rembang membutuhkan normalisasi sungai. Jika dilakukan normalisasi, pengerjaannya tentu tidak bisa setengah-setengah.
Bupati Rembang, Abdul Hafidz menyampaikan untuk normalisasi dalam rangka mengatasi bencana banjir yang sering terjadi di Kecamatan Sumber dan Kaliori harus dilakukan secara komprehensif. Sehingga dibutuhkan perencanaan yang valid.
“Ini butuh waktu dan perencanaan yang valid sehingga nanti penanganannya bisa komprehensif, jadi saya berharap itu, jadi hulu sampai hilir ditangani semua. Kalau hulu ditangani, tapi hilir tidak ditangani, nanti pasti masalah,” ucapnya.
Bupati Rembang mengungkapkan dalam penanganan bencana banjir membutuhkan biaya cukup tinggi dan tidak bisa dilakukan sendiri oleh Pemkab Rembang. Sehingga yang menangani musibah banjir yang melanda beberapa kecamatan membutuhkan koordinasi dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.
Selanjutnya rencana koordinasi BBWS Pemali Juana akan segera dilakukan untuk perencanaan penanganan embung di Dusun Kedungsapen, Desa Jatihadi, Kecamatan Sumber.
“Tahapan pertama biaya cukup tinggi kami belum tahu secara pasti berapa sedang Koordinasi BBWS Pemali Juana. Insya Allah besok Selasa, Rembang menghadap kita ajak bicara, kira kira seperti apa perencanaan penanganan embung di Kedungsapen dan sekitarnya,” terang Hafidz.
Diketahui, belakangan ini bencana banjir melanda beberapa desa di kecamatan kaliori dan sumber. Akibatnya ratusan rumah tergenang air dan bencana tersebut sering terjadi ketika curah hujan tinggi.(Dari Rembang Rendy Teguh Wibowo melaporkan)