REMBANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, serius tangani pencegahan stunting. Hal itu disampaikan oleh Wakil Bupati Rembang, Mochamad Hanies Cholil Barro’, saat kegiatan rembug stunting tingkat kabupaten dalam rangka penyusunan regulasi daerah dan launching inovasi pencegahan dan penurunan stunting, di Aula Lantai 4 Kantor Bupati, hari Kamis (15/9).
Wakil Bupati mengatakan untuk mencegah adanya stunting, pihaknya telah berupaya melalui kampanye dan intervensi penanganan gizi untuk mencegah stunting sampai ke tingkat desa melalui Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan aplikasi Telponi (Temokno, Laporno dan Openi). Hal itu untuk memenuhi target angka stunting di tahun 2024 sebanyak 14 persen.
“Kita masih di 14%, menurut Aplikasi elektronik-Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis masyarakat (e-PPGBM) dan 18,7% menurut Survey Status Gizi (SSG). Kita ditargetkan pada 2024, kita mesti di angka 14%,” Imbuhnya.
Ketua Tim Percepatan Penanganan stunting itu menyebutkan upaya lainnya untuk mencegah stunting dengan Raga Genting Rembang zero new stunting.
Gus Hanies menjelaskan pencegahan stunting sebagai program nasional ini juga dikeroyok oleh Organisasi Perangkat Daerah dan lintas sektor. Karena program ini tidak hanya dilaksanakan oleh Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana saja.
Gus Wabup mencontohkan program lintas sektor seperti bimbingan pra nikah oleh Kantor Kementerian Agama.
Setelah dilaksanakan di tingkat Kabupaten, menurut Wabup akan dilaksanakan rembug stunting di tingkat kecamatan bahkan sampai ke tingkat desa.(Masudi)