REMBANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, pastikan akan memperhatikan Tenaga Kesehatan (Nakes) utamanya perawat, agar diangkat menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, saat peringatan Hari Ulang Tahun ke-49 Persatuan Perawat Nasional Indonesia, di Alun-alun Kota Rembang, Hari Minggu (12/3).
Bupati mengatakan kalau ada informasi Pemkab Rembang tidak membuka lowongan ASN formasi kesehatan, hal itu merupakan kabar bohong (hoax).
“Kemarin sempat beredar katanya Pemkab, tidak membuka formasi kesehatan. Itu tidak benar. Kami akan tetap terus membuka formasi tentang kesehatan. Baik untuk perawat, bidan dan lain sebagainya,” imbuhnya.
Hafidz mengungkapkan pihaknya akan berupaya terus agar Nakes baik perawat maupun bidan bisa memperoleh status sebagai ASN. Sehingga di tahun 2023 ini tetap membuka terus peluang PPPK Nakes di Kota garam.
Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Edy Wuryanto membenarkan pengangkatan tenaga perawat menjadi PPPK di Kota Garam termasuk sudah bagus. Pasalnya, dari total 500an orang, sebagian besar sudah diangkat PPPK.
“Pak Bupati terima kasih. Temen-temen Nakes bukan hanya perawat, di Rembang, tahun ini, banyak mendapat kuota PPPK. Saya mengamati di Jawa Tengah itu, yang paling banyak itu Nakes itu di Kabupaten Rembang
Berdasarkan data di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Rembang, perawat yang belum diangkat PPPK sebanyak 12 orang di Dinkes dan 160 orang di rumah sakit.(Masudi/CBFM)