REMBANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, akan mengundang Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, untuk datang ke kota garam. Hal itu disampaikan oleh Bupati Rembang, Abdul Hafidz, kepada wartawan, seusai upacara HAB, di MAN 2 Rembang, hari Selasa (3/1).
Bupati mengatakan kedatangan Badan Geologi untuk meneliti dan memberikan rekomendasi supaya bisa menangani gerakan tanah di Dusun Grajen, Desa Sumberjo dan Desa Gedangan. Keduanya berada di Kecamatan Rembang.
“Penanganan tanah gerak ini nanti menunggu Badan Geologi. Saya berharap Pak Gubernur mendatangkan ESDM. Untuk meneliti di Grajen sama Gedangan,” imbuhnya.
Hafidz mengungkapkan apabila rekomendasinya masyarakat harus dipindah, maka akan direlokasi ke tempat yang aman. Karena di sana rawan.
Pasalnya, di kota santri ada fenomena baru sebanyak 4 rumah di Grajen dan 2 rumah di Gedangan sudah roboh. Sedangkan 7 rumah di Grajen, menunggu roboh.
Terkait cuaca ekstrim di akhir tahun 2022 lalu menurut Bupati kejadian di Rembang masih tergolong kecil. Pasalnya, air banjir hanya sekedar lewat saja. Sedangkan 13 kabupaten / kota di Jawa Tengah, terjadi banjir dan menggenangi rumah warga sampai beberapa hari.
“Soal jalan. Semua daerah mengalami. Saya harap masyarakat jangan hanya diam di rumah saja. Di kabupaten sebelah, juga parah. Di mana-mana. Karena memang aspal itu, ketika terkena hujan, akan bergerak. Ketika ditumpangi, akan mlotot,” ujarnya.
Pejabat asal Pamotan menuturkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat, baru-baru ini juga sudah turun ke Rembang, untuk mendeteksi kerawanan bencana, sehingga ketika turun hujan, masyarakat sudah siap mitigasi bencana.(Masudi/CBFM)
