REMBANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang, pastikan mulai sepinya kapal berlabuh di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Tasikagung, Kecamatan Rembang, bukan karena adanya kenaikan Bahan Bakar Minyak. Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dinlutkan) Kabupaten Rembang, Sofyan Cholid, kepada wartawan, hari Senin (12/9).
Sofyan Cholid mengatakan menurunnya kapal bongkar di dermaga TPI Tasikagung karena pemilik kapal purseseine rata-rata orang Sarang, dia akan senang jika lelang di daerahnya sendiri. Sehingga mempengaruhi raman pada Koperasi Unit Desa (KUD).
“Kapal-kapal untuk purseseine arahnya lelang di Rembang, Sarang, Kragan, Pandangan. Karena tanahnya kepemilikannya ada di sana. Jadi, sekali pulang,” Imbuhnya.
Selain itu, faktor lainnya nelayan Rembang timur lebih memilih lelang di tempat asalnya karena di daerahnya baik TPI Sarang, Karanganyar maupun TPI Pandangan telah dibangun jeti. Sehingga kapalnya bisa bersandar di dermaga di sana.
Memang pendapatan retribusinya menurut Sofyan Cholid, sama-sama masuk ke Pemkab Rembang. Namun TPI Tasikagung sebagai pelabuhan perikanan terbesar terkena dampaknya karena pendapatan berkurang.
Sementara di TPI Tasikagung 2 terjadi penurunan karena terkait dengan perijinan jaring tarik berkantong. Pasalnya, dari jumlah total 300 kapal sebanyak 80 kapal masih menunggu selesainya pemrosesan perijinan dari pemerintah pusat.(Masudi)